BINTUHAN, KORANRB.ID – Walaupun sudah memasuki musim penghujan, harga cabai di pasar tradisional di Kabupaten Kaur masih saja mahal. Saat ini harga cabai merah mencapai Rp 80 ribu per kilogramnya.
Salah satu penjual cabai di Pasar Inpres Bintuhan Tasman mengatakan, stok cabai sulit didapat. Karena banyak tanaman cabai milik petani yang mati akibat musim kemarau beberapa waktu lalu.
"Kita susah dapat stok, bukan cuma di Kaur saja infonya sekarang di daerah lain juga melonjak harga cabai," ucap Tasman.
BACA JUGA:APBD 2024 Rp 968 Miliar, Segera Disahkan
Dijelaskannya, saat ini harga cabai merah besar dan keriting relatif sama yang mana harga nya naik hingga Rp 70 sampai Rp 80 ribu perkilogram.
Padahal sebelumnya, harga cabai merah besar dan dan keriting hanya di kisaran Rp 25 - Rp 30 ribu saja per kilogram.
"Kurang lebih sudah 1 bulan harganya naik, semuanya naik bukan cabai merah saja cabai rawit dan cabai setan juga naik di harga Rp 70 ribu," terangnya.
Dikatakan Tasman, diperkirakan harga cabai masih tinggi sampai musim panen cabai dimulai lagi. Sebab saat ini, para petani mulai mengganti tanaman cabainya yang banyak mati akibat musim kemarau.
BACA JUGA:Baru 4 Pejabat Serahkan Berkas Ujikom
"Infonya sekarang para petani baru mulai menanam cabai lagi. Kemungkinan 3 bulan kedepan akan mulai normal lagi harga cabai setelah mereka masuk masa panen," pungkas Tasman.
Dampak dari naiknya harga cabai tersebut, membuat pembeli menjadi berkurang. Salah satu pembeli cabai di Pasar Inpres, Inur mengatakan biasannya ia membeli cabai bisa sampai 1 kilogram sekarang karena harganya naik, ia mengakali dengan membeli setengah kilogram saja untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
"Sekarang belinya hanya setengah saja, kalau mau 1 kilogram harganya terlalu mahal," ujar Inur. (cil)