KORANRB.ID - Stok daging sapi dan kerbau di Bengkulu Selatan beberapa hari terakhir melimpah.
Bukan hanya di pasar, daging tersebut banyak dijual murah melalui media sosial Facebook.
Usut punya usut, daging melimpah tersebut datang dari para petani yang terpaksa memotong hewan ternak karena terindikasi penyakit SE atau ngorok.
Total sapi dan kerbau potong paksa mencapai 360 ekor yang tersebar di enam kecamatan.
Akibatnya banyak daging yang dijual di pasar dan platform media sosial.
BACA JUGA: Turun hingga Rp5 Ribu/Kg, Penjualan Ayam Potong Meningkat
Harga daging tersebut juga turun drastis, dari harga semula Rp150 ribu/Kg turun hingga Rp90 ribu/Kg.
Kendati demkian meskipun banyak daging dijual bebas di pasaran, membuat masyarakat khawatir untuk membeli daging-daging tersebut.
Yang pertama masyarakat takut mengonsumsi daging sapi dan kerbau yang terkena penyakit ngorok.
Padahal Dinas Pertanian Bengkulu Selatan memastikan daging sapi dan kerbau yang terindikasi penyakit ngorok aman dikonsumsi.
BACA JUGA:Investor Kripto Wajib Tahu, Ini 22 Calon Pedagang Persiapkan Diri Menjadi Pedagang Fisik Aset Kripto
BACA JUGA:Indonesia Produksi Mobil Setir Kiri, Tembus Pasar Global, Diekspor ke Vietnam Senilai Rp11,46 Miliar
Yang kedua masyarakat takut membeli karena adanya isu daging bangkai yang dijual di pasar.
Kepala Dinas Perdagangan Bengkulu Selatan, Binagransyah mengatakan, pihaknya telah menerima laporan soal meningkatnya stok daging di beberapa wilayah kecamatan dan pasar.