Mereka yang bangun siang mungkin merasa kurang percaya diri atau merasa tertekan karena tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh masyarakat.
Sebaliknya, mereka yang bangun pagi dapat merasa lebih percaya diri dan termotivasi, meskipun hasil kerja mereka tidak selalu langsung terlihat.
Namun, realitas produktivitas lebih kompleks. Tidak semua orang adalah "morning person." Beberapa orang merasa lebih fokus dan kreatif di malam hari.
BACA JUGA:Mengapa Storytelling Penting dalam Membangun Hubungan Emosional
BACA JUGA:Head To Head Timnas Vs Jepang: Sempat Menang Besar 7-0, Terakhir Kali Menang 43 Tahun Silam
Penelitian menunjukkan bahwa ritme sirkadian, atau jam biologis, dapat bervariasi antar individu.
Bagi sebagian orang, bekerja pada malam hari dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik.
Oleh karena itu, menilai produktivitas seseorang hanya berdasarkan kebiasaan bangun pagi bisa jadi tidak adil.
Mitos ini juga mengabaikan pentingnya keseimbangan hidup.
Dalam upaya untuk memenuhi ekspektasi bangun pagi, individu dapat mengabaikan kebutuhan mereka untuk tidur yang cukup.
Kurang tidur dapat mengakibatkan penurunan kesehatan fisik dan mental, yang pada akhirnya dapat berpengaruh negatif pada produktivitas dan kemampuan untuk menarik rezeki.
BACA JUGA:Punya Kemampuan Mengingat Luar Biasa! Berikut 5 Fakta Unik Burung Black capped Chickadee
BACA JUGA:Mitos Mandi Malam Bisa Mengundang Makhluk Halus, Ini Penjelasannya
Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa kesejahteraan dan kesehatan juga merupakan bagian dari rezeki yang seharusnya diperhatikan.
Di sisi lain, ada juga perspektif spiritual yang mengaitkan waktu bangun dengan keberkahan.
Dalam banyak tradisi, ada keyakinan bahwa bangun pagi dan berdoa di waktu-waktu tertentu dapat mendatangkan berkah dan rezeki.