Maka, dalam kondisi ini, wajar jika seseorang merasa tidak terlalu produktif atau seolah-olah menjadi “bodoh.” Namun, tidak ada bukti ilmiah bahwa efek sementara ini berdampak jangka panjang terhadap kecerdasan.
Pengaruh Komposisi Makanan terhadap Fungsi Otak
Selain jumlah makanan, jenis atau komposisi makanan yang dikonsumsi juga berpengaruh terhadap kinerja otak. Makanan tinggi gula atau karbohidrat sederhana, misalnya, dapat menyebabkan lonjakan cepat dalam kadar gula darah.
Ketika kadar gula darah naik dan turun dengan cepat, hal ini bisa memicu perasaan lelah atau mood yang kurang stabil. Hal inilah yang sering menjadi alasan seseorang merasa lebih cepat mengantuk atau tidak fokus setelah makan manis-manis.
Sebaliknya, makanan yang kaya protein, serat, dan lemak sehat membantu menjaga kadar gula darah stabil. Kandungan nutrisi ini dapat meningkatkan fokus dan memori.
Maka, ungkapan “banyak makan jadi bodoh” sebenarnya mungkin lebih berlaku jika jenis makanan yang dimakan tidak sehat dan menyebabkan tubuh cepat lelah.
BACA JUGA:Mengenal Bakteri Bacillus Cereus yang Ditemukan dalam Produk Latiao
BACA JUGA:6 Dampak Buruk dari Sifat 'Tidak Enakan' yang Harus Kamu Ketahui
Dampak Psikologis
Dari sisi psikologis, makan berlebihan bisa menyebabkan efek yang lebih kompleks. Ada anggapan bahwa seseorang yang sering makan berlebihan cenderung lebih malas atau kurang disiplin.
Stereotip ini bisa memengaruhi cara seseorang dipersepsikan oleh orang lain, sehingga muncul istilah “bodoh” untuk menggambarkan orang yang kekenyangan atau tampak tidak produktif setelah makan.
Selain itu, makanan yang berlebihan juga dapat memengaruhi suasana hati. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula atau karbohidrat sederhana secara berlebihan dapat menyebabkan perubahan suasana hati.
Orang yang mengalami perubahan suasana hati ini seringkali merasa lesu dan kurang produktif, yang berkontribusi pada persepsi “bodoh” dalam konteks ini.
Apakah Makan Berlebihan Berdampak Jangka Panjang pada Kecerdasan?
Meskipun makan dalam jumlah besar dapat membuat seseorang merasa lelah dan sulit berkonsentrasi, tidak ada bukti bahwa makan berlebihan secara langsung berdampak pada tingkat kecerdasan atau kinerja otak jangka panjang.
BACA JUGA:Beracun! Berikut 6 Fakta Boxfish, Ikan dengan Bentuk Unik