Air Sudah 3 Bulan Ngadat, Tagihan PDAM Kepahiang Tak Berkurang

Rabu 13 Nov 2024 - 23:01 WIB
Reporter : Heru Pramana Putra
Editor : Patris Muwardi

KEPAHIANG,KORANRB.ID - Memasuki 3 bulan lebih air bersih yang disuplai PDAM Kabupaten Kepahiang ngadat alias tak mengalir ke rumah-rumah warga di Desa Kutorejo, Desa Taba Tebelet Kecamatan Kepahiang. 

Kondisi tersebut jelas sangat merugikan warga yang notabene pelanggan dan sangat bergantung kepada PDAM Tirta Alami Kabupaten Kepahiang dalam memenuhi kebutuhan air bersih.

Imbasnya, sebagian besar pelanggan PDAM terpaksa mencari alternatif guna mencukupi kebutuhan air bersih yang tak lagi bisa dipenuhi PDAM Kepahiang. 

Mulai dari membeli air bersih, meminta kepada tetangga terdekat hingga terpaksa membuat sumur bor karena sudah tak sanggup lagi menahan lamanya suplai air bersih PDAM mengalir ke rumah-rumah pelanggan. 

BACA JUGA:Distribusi Logistik Pilkada Diprioritaskan untuk Wilayah Terjauh dan Akses Sulit

BACA JUGA:Dapat Tambahan Kuota 20 Ribu BPJS Kemensos

Mirisnya, meski suplai air bersih dari PDAM tersebut ngadat, tagihan yang dibebankan kepada pelanggan sama sekali tak kurang. 

Seperti yang diungkapkan salah satu warga sekaligus pelanggan PDAM di Perumahan Kroya Sejahtera, Aprilia. 

Dirinya yang baru saja melakukan pembayaran tagihan bulanan PDAM, tetap saja dihadapkan pada struk dengan nominal yang wajib dipenuhi. Besarannya mencapai Rp30 ribuan per bulan, padahal pemakaian 0 M3.

Dari rataan bulanan tersebut, merupakan tarif normal seperti yang biasa dibayarkan seperti saat aliran PDAM tak ngadat.  

"Ini struknya (sembari memperlihatkan struk tagihan PDAM yang baru saja dipenuhi,red), sama sekali tak ada perubahan. Tagihannya tetap ada dan terbukti sudah saya bayar. Padahal, sudah hampir 3 bulan ini bisa dikatakan air bersih tak mengalir ke rumah," beber Aprilia. 

BACA JUGA:Sejak Januari Dishub Pasang 305 Unit PJU, Tahun Depan Dianggarkan Rp5 Miliar

BACA JUGA:APBD 2025 Kepahiang Defisit Mencapai Rp72,6 Miliar

Praktis selama aliran air bersih dari PDAM ngadat, dirinya terpaksa mengeluarkan pos khusus untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

"Pastinya biaya bertambah. Untuk air bersih ini saja, selama air PDAM tak mengalir saya terpaksa membeli air galon. Belum lagi tagihan PDAM yang jumlahnya juga tak pernah berkurang," tutur Aprilia. 

Kategori :