Jalan Amblas di Ulu Talo, Truk Bawa 8.000 Ribu Batu Bata Terguling

Sabtu 16 Nov 2024 - 23:01 WIB
Reporter : M.Zulkarnain Wijaya
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

KORANRB.ID - Akibat jalan amblas, satu unit truk bermuatan 8.000 ribu batu bata alami kecelakaan tunggal.

Kejadian tersebut di ruas jalan Desa Pagar Kecamatan Ulu Talo, pada Sabtu, 16 November 2024 sekitar pukul 04.30 WIB.

Dibenarkan Kades Pagar Kecamatan Ulu Talo, Herman Suadi. 

Ia menerangkan adapun kronologis kejadian bermula ketika truk yang dikendarai Jumadi (45), bersama 2 orang kernetnya yang merupakan warga Desa Simpur Ijang Kecamatan Ulu Talo, berniat mengantarkan pesanan batu bata keluar desa.

BACA JUGA: Berkas Tersangka Tipikor Puskeswan Benteng Lengkap, Lanjut Tahap 2, Sidang Diperkirakan Akhir Desember 2024

BACA JUGA:Lupa Cabut Kunci, Motor Nelayan Warga Pasar Bengkulu Hilang

Seperti diketahui bahwa kondisi jalan tersebut memang sudah amblas sejak lama, namun sang sopir nekat melintasinya, akibatnya truk tersebut terguling bersama muatan dan penumpangnya.

"Kejadian subuh tadi sekitar jam 4 subuh, bawa muatan 8 ribu batu bata mau diantar keluar desa, jalan tersebut sudah amblas, namun sopirnya nekat lewat hingga akhirnya terguling," ungkap Herman Suadi.

Beruntungnya atas kejadian ini tidak ditemukan adanya korban jiwa, namun sang sopir dan kedua kernetnya sempat dilarikan ke Puskesmas Ulu Talo lantaran mengalami luka ringan. 

Setelah diberikan pertolongan pertama dan kondisi tubuh sudah membaik, sopir dan kedua kernetnya memilih pulang ke rumah.

BACA JUGA:Truk Bawa Barang Bekas Gagal Nanjak, Tabrak Tiang Lampu

BACA JUGA:Pekan Depan Mantan Kades dan Bendahara Puguk Pedaro Didakwa

Sedangkan kerugian materil akibat kecelakaan ini ditaksir mencapai puluhan juta rupiah, lantaran ribuan batu bata tersebut mengalami kehancuran pasca insiden laka tunggal terjadi. 

Pada Jumat siang terlihat warga setempat beserta rekan sopir membantu proses evakuasi batu bata yang masih dalam keadaan utuh.

Disampaikan Kades, kondisi badan jalan yang amblas itu sudah cukup lama terjadi dan sudah diusulkannya ke Pemerintah Kabupaten Seluma pada tahun 2022 lalu, namun sampai saat ini belum ada tindaklanjut.

Kategori :