Ia juga menjelaskan, FTBI ini merupakan bagian dari kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD).
BACA JUGA:Debat Kandidat Pilkada Rejang Lebong: Soal Peningkatan PAD, 3 Paslon Beda Haluan
BACA JUGA:Tunggakan Pelanggan Perumda Air Minum Tirta Bukit Kaba Rejang Lebong Mencapai Rp 13 Miliar
Sebelumnya, pihak Balai Bahasa Provinsi Bengkulu sudah mengawali kegiatan mulai dari Rapat Koordinasi (Rakor), penyusunan modul pembelajaran, dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Guru Utama. Serta yang paling penting yakni pengimbasan.
"Jadi, bagaimana para guru utama ini setelah mendapatkan materi mereka mengimbaskan kepada siswa-siswi yang ada di sekolah, karena target sasaran kami adalah SD dan SMP. Setelah itu ada monitoring dan ada FTBI tingkat kabupaten terlebih dahulu," jelas Lely.
Dari tingkat kabupaten itulah, ada 7 mata lomba yang dikirimkan ke tingkat provinsi sesuai dengan hahasa yang direvitalisasi.
BACA JUGA:Cek Akun CPNS Kalian! Hasil SKD Diumumkan
BACA JUGA:Tahun Depan, 2 Kantor OPD Kembali Dibangun di Komplek Perkantoran Renah Semanek
"Jadi, setiap mata lomba dengan semua bahasa (yang dilombakan) kita revitalisasi dan kita lakukan festival tunas bahasa ibu hari ini (Jumat, red)," ucapnya.
Berkaitan dengan kegiatan revitalisasi ini, dikatakan Laily merupakan upaya dalam melestarikan bahasa daerah.
Agar nantinya para generasi muda atau para tunas Bahasa Ibu ini, tidak malu dan akan merasa bangga dalam menggunakan bahasa daerah.
"Jadi Program-program ini merupakan upaya pelestarian. Bagaimana melalui para tunas bahasa ibu, dari siswa SD, SMP, mereka merasa bangga dan tidak malu menggunakan bahasa daerah," tutupnya.