Ia juga mendorong orang tua untuk membuka ruang komunikasi dengan anak-anak mereka agar anak merasa nyaman berbicara tentang pengalaman di sekolah.
“Dengan komunikasi yang baik, orang tua dapat membantu anak menghadapi permasalahan, termasuk jika mereka menjadi korban bullying,” terangnya.
Upaya ini semakin ditekankan menyusul insiden yang terjadi beberapa waktu lalu, di mana sebuah video perundungan di salah satu SMA negeri di Kabupaten Rejang Lebong menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, seorang siswa menjadi korban kekerasan verbal dan fisik dari teman-temannya, sementara kejadian itu direkam dan diunggah oleh pelaku.
Kasus ini menuai perhatian luas dan menjadi pengingat serius akan pentingnya penanganan bullying di lingkungan sekolah.
Dinas Pendidikan segera merespons dengan mempercepat pelaksanaan so-sialisasi di sekolah-sekolah untuk mencegah kejadian serupa.
“Kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa bullying tidak bisa dianggap sepele. Sekolah harus lebih aktif dalam meman-tau perilaku siswa, dan orang tua juga harus turut serta dalam pengawasan,” kata Noprianto.