Dana yang digelontorkan untuk memperbaiki Kota Tuo kembali mencapai Rp6,8 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Dari penelusuran RB, terlihat sebagian area di Kota Tuo tertutup seng yang mendandakan adanya aktivitas pengerjaan yang tengah dilakukan.
BACA JUGA: BPBD Pastikan Siap Siaga Hadapi Bencana di KOta Bengkulu
BACA JUGA:RSTG Kota Bengkulu Resmi Kantongi Akreditas Madya
Pada gerbang masuk pekerjaan tersebut terpasang papan informasi yang tertulis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jendral Cipta Karya Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bengkulu, dengan nama kegiatan “Optimalisasi Peningkatan Kualitas Pemukiman Kumuh Sungai Bengkulu Kota Bengkulu”.
Tertulis juga CV. Gemilang Sentosa yang menjadi kontraktor dalam kegiatan ini, yang mana nilai kontrak sendiri sebesar Rp6,842 miliar dengan sumber dana APBN dan PT. Cindelaras Karsa Padutama menjadi Konsultan Pengawas.
Untuk kegiatan tertulis dengan masa pelaksanaan 150 hari kalender dan 180 hari kalender untuk masa pemeliharaan.
Terkait hal tersebut, Ketua 2 Kelompok Pengelolah Pariwisata (KPP) Kota Tuo, Refy Rusfiansyah yang diwawancarai RB mengatakan aktivitas pekerjaan yang dilakukan sudah berjalan sekitar 1 bulan.
Sebelum proses pekerjaan ini dimulai ia bersama pengelola lain beserta RT RW dipanggil untuk mengetahui perbaikan yang akan dilakukan di kawasan tersebut.
Namun ia tidak terlibat aktif bekerja ataupun mengawasi apa yang dikerjaan oleh pekerja tersebut.
“Saya tidak terlalu aktif dalam proses kegiatan pekerjaan itu, karena sudah ada salah satu kelompok dari kita yang bekerja dan mengawasi apa yang kita inginkan,” jelas Refi.
Ia juga menjelasakan jauh sebelum perbaikan ini dilakukan, pada akhir 2023 lalu ia bersama dengan anggota kelompok mengajukan perbaikan, lantaran pasca bencanan volume air yang meningkat melanda waktu itu, bangunan tembok dan lantai Kota Tuo mengalami kerusakan.
Di sisi lain, Refi menyebutkan bahwa tidak bisa menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) parkir dari Kota Tuo, lantaran tidak adanya pengunjung yang datang.
Namun ia sudah menyurati Pemerintah Kota Bengkulu untuk memberikan informasi keadaan Kota Tua saat ini yang sedang dalam perbaikan.
“Sudah kita surati, mereka juga sudah tahu, jadi belum bisa menyumbangkan PAD parkir,” terang Refi.
Ia berharap setelah perbaikan dapat meningkatkan jumlah pengunjung, karena selama ini Kota Tuo belum maksimal dalam mendatangkan pengujung, lantaran beberapa faktor baik kerusakan itu sendiri ataupun kurangnya tempat duduk bagi para pengunjung untuk bisa bercengkrama.