"Dengan jumlah yang telah ditemukan dan ditangani, capaian kita baru sekitar 27 persen dari target yang diberikan. Namun, kami optimistis dapat mencapai target ini dengan dukungan masyarakat dan tenaga kesehatan," ujar Titin.
Untuk mencapai target tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong menerapkan berbagai strategi, mulai dari sosialisasi di tingkat masyarakat hingga penguatan kapasitas tenaga kesehatan dalam mendeteksi dan menangani kasus TB. Pemeriksaan gratis juga rutin dilakukan di puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya.
"Kami berharap masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan diri sendiri dan lingkungan. Salah satunya dengan tidak mengabaikan gejala-gejala TB dan segera memeriksakan diri jika merasa tidak sehat," tambah Titin.
BACA JUGA:Mabes Polri Turunkan Tim Pantau TPS Rawan Bencana
BACA JUGA:Distribusi Logistik Pilkada untuk TPS Sulit di Rejang Lebong Tuntas, Ini TPS Paslon Nyoblos
Selain itu, pihaknya juga berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan ventilasi udara yang baik di rumah maupun tempat kerja. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko penularan TB melalui udara.
Titin juga menekankan pentingnya kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan.
"Pengobatan TB memerlukan waktu yang cukup lama, biasanya sekitar enam bulan hingga sembilan bulan. Pasien harus benar-benar disiplin mengikuti program pengobatan agar penyakit ini bisa sembuh total," tegasnya.
Titin menambahkan, pihaknya tidak bekerja sendiri dalam mencapai target ini. Mereka menggandeng berbagai pihak, termasuk pemerintah desa, kader kesehatan, dan organisasi masyarakat, untuk meningkatkan deteksi kasus di tingkat komunitas.
"Kami terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan target ini tercapai. Dengan sinergi yang baik, kami yakin angka penularan TB di Kabupaten Rejang Lebong dapat ditekan," pungkas Titin.