KORANRB.ID - Penyakit ngorok atau Septicaemia Epizootica (SE) yang beberapa Minggu yang lalu mengganas menyerang hewan ternak milik warga Kabupaten Kaur sekarang mulai melandai.
Hingga saat ini kasus yang tercatat masih sebanyak 153 kasus.
Meskipun belum ada tambahan kasus lagi, namun Dinas Pertanian Kabupaten Kaur kedepanya tetap akan mengajukan bantuan vaksin 1000 dosis untuk hewan ternak Kabupaten Kaur.
"Kasus ngorok sekarang mulai landai, tapi untuk vaksin kita tetap ajukan," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Kaur drh. Rakhmad Fajar.
BACA JUGA:Kekurangan Pejabat Fungsional, Ini Langkah Diambil Pemkab Bengkulu Selatan
BACA JUGA: Pelayanan Mal Pelayanan Publik Kaur Mulai Diuji Coba
Di Kabupaten Kaur saat ini tercatat oleh Dinas Pertanian Kaur ada sebanyak 8.000 ekor hewan ternak sapi dan kerbau.
Sementara yang telah dilakukan vaksin baru sebanyak 1.500 ekor, untuk itu ke depannya akan dilakukan pemerataan vaksin agar penyakit ngorok tidak ada lagi di Kabupaten Kaur.
"Cakupan vaksin ini masih sangat minim, untuk itu vaksin harus kembali dilakukan," ujarnya.
Sekarang kasus masih bertambah hanya saja tidak terlalu masif seperti yang terjadi beberapa Minggu belakangan.
BACA JUGA: Dewan Minta, Pengadaan Bronjong Jadi Prioritas 2025 Mendatang
BACA JUGA:9 Tahanan Polres Kepahiang Salurkan Hak Pilih, Rekap Suara TPS 03 Sempat Dihentikan
Dinas Pertanian pun juga telah rampung menyalurkan setidaknya 1,500 dosis vaksin Anti penyakit ngorok.
Meskipun penyaluran vaksin realisasinya cukup lamban akibat banyak warga yang menolak, namun setelah diberikan pengertian seluruh vaksin sekarang telah berhasil disalurkan.
"Untuk kasus sekarang masih ada yang tercatat namun tidak terlalu banyak, kita juga belum melakukan rekap ulang data," ujarnya.