KORANRB.ID - Dalam rangka turut mendukung kolaborasi antara Amerika Serikat dengan Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan bersama, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan pidato pada kegiatan 12th US-Indonesia Investment Summit di Jakarta pada Selasa (26/11).
Dalam pidatonya, Rosan menerangkan bahwa investasi merupakan faktor yang berperan penting untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Oleh karena itu, pemerintah fokus meningkatkan aliran investasi berkualitas sebagai salah satu prioritas utama dalam rencana pembangunan ekonomi ke depannya.
“Untuk mencapai target 8%, jelas terlihat bahwa struktur pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini didorong oleh beberapa faktor utama. Konsumsi domestik memberikan kontribusi sebesar 53-54% terhadap pertumbuhan ekonomi,
BACA JUGA:Wamendag Roro Minta Pelaku Usaha Tingkatkan Daya Saing
BACA JUGA:Kepala Bappebti: Pembentukan Harga Komoditas PBK Jadi Fokus Renstra Bappebti 2025-2029
sementara investasi berperan sekitar 24-25%. Pengeluaran pemerintah menyumbang sekitar 8-9%, sementara ekspor minus impor berkontribusi sekitar 2%,” terang Rosan.
Rosan juga mengungkapkan bahwa Indonesia semakin terbuka bagi investasi asing.
Sebagai contoh konkretnya, Indonesia memiliki Omnibus Law yang merevisi daftar negatif investasi asing.
Dampak kebijakan tersebut terlihat pada sektor-sektor yang sebelumnya tertutup untuk investasi asing dari lebih dari 100 sektor menjadi hanya lima sektor yang kini tidak dapat dimasuki oleh investasi asing.
BACA JUGA:Lelang 7 Jabatan Eselon II Tahun Depan
BACA JUGA:Makan Gratis Sudah Dibahas, Bentuk Tunggu Petunjuk Teknis Pusat
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Ekonomi Nasional sekaligus Penasihat Khusus Presiden Urusan Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan bahwa meskipun menghadapi berbagai tantangan global, tahun lalu pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bertahan di 5,2%.
Hal tersebut merupakan bukti kuatnya fondasi perekonomian di negara ini.
Ke depannya, Indonesia optimis dapat tetap meningkat dan menargetkan angka pertumbuhan ekonomi tahun 2024 sebesar 6%.