KEPAHIANG, KORANRB.ID - BPBD Kabupaten Kepahiang telah melayangkan surat balasan ke Desa Air Hitam Kecamatan Ujan Mas. Surat balasan bernomor 360/199/BPBD-KL/KPH/2023 tersebut, sebagai respon atas laporan ambruknya 2 titik irigasi di Desa Air Hitam.
Dalam surat yang ditandatangani Plt. Kepala BPBD Kabupaten Kepahiang Hendra, ST tersebut BPBD Kabupaten Kepahiang sama sekali tak menyebut adanya bencana sebagai pemicu terkait ambruknya 2 titik irigasi.
Dijelaskan, berdasarkan hasil asesmen yang diperoleh di lokasi, langkah selanjutnya yang dilakukan BPBD adalah sebagai bahan usulan ke BNPB untuk dilakukan rehabilitasi rekonstruksi.
"Surat balasan telah kita layangkan," singkat Hendra. 2 titik irigasi yang ambruk tersebut, diketahui berasal dari 2 sumber pendanaan berbeda.
BACA JUGA:DD dan ADD 5 Desa Terancam Tak Cair, 10 Desember Terakhir Pencairan Tahap 3
Irigasi pertama, bersumber dari Dana Desa (DD) 2023 senilai Rp 112,2 juta. Irigasi proyek DD 2023 sepanjang 107 meter itu diketahui sudah ambruk sepanjang 70 meter, lebar 20 cm dan tinggi 1 meter.
Irigasi kedua, merupakan proyek P3-TGAI dari BBWSS VIII Palembang dengan kerusakan sepanjang 15 meter, tinggi 50 cm, lebar pasangan 20 cm.
Pihak desa mengklaim ambruknya bangunan akibat curah hujan hingga banjir yang terjadi pada 27 November 2023. Klaim pihak desa ini sendiri tertuang dari Surat Kades Air Hitam Nomor 140/164/AH/2023 tertanggal 2023 yang dilayangkan kepada BPBD Kabupaten Kepahiang.
BACA JUGA:Kasus OTT Proyek BBWSS VIII Jalan di Tempat, Jaksa Kembalikan SPDP
Sementara itu Kades Air Hitam, Rasdan Efendi menilai semua pengerjaan irigasi ini sesuai perencanaan. Disampaikan, sejak awal proses pembangunan irigasi melibatkan konsultan. (oce)