Peringati Harbolnas 2024, UMKM Butuh Bimbingan, Produk Lokal Bengkulu Belum Bisa Jangkau Pasar Online

Jumat 13 Dec 2024 - 23:13 WIB
Reporter : RENO DWI PRANOTO
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

“Karena dengan adanya sosialisasi atau bimbingan itu setidaknya kami menambah ilmu, kalau bisa juga memberikan bantuan seperti alat usaha, bimbingan merek, dan seperti yang lainnya itu,” ungkapnya. 

Sementara itu, Menteri Perdagangan Budi Santoso optimistis nilai transaksi pada Harbolnas 2024 akan meningkat signifikan dibanding tahun lalu. 

BACA JUGA:Lawan Kotak Kosong, Dana Kampanye Arie-Sumarno Hanya Habis Rp1,05 Miliar

BACA JUGA:Makan Dalam Jumlah Besar! Berikut 5 Fakta Unik Burung Kolibri Tenggorokan Anggur, Punya Bulu Menawan

Selama pelaksanaan Harbolnas 2024 pada 10—16 Desember 2024, nilai transaksinya diproyeksikan mencapai Rp40 triliun. 

Proyeksi tersebut naik signifikan dari nilai transaksi riil tahun sebelumnya yang mencapai Rp25,7 triliun.

Hal ini disampaikan Mendag Budi Santoso pada Kamis, (12/12) pada Konferensi Pers Kilas Balik Tren Belanja Online dan Dampak Kolaborasi Tokopedia dan Shop Tokopedia di Tokopedia Tower, Jakarta. 

Turut hadir Direktur Utama Tokopedia dan Elektronik Niaga Tiktok Melissa Siska Juminto.

“Pada pelaksanaan Harbolnas tahun ini, kami berharap transaksi bisa mencapai Rp40 triliun sesuai target yang disampaikan oleh Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA). Tahun lalu, nilai transaksinya mencapai Rp25,7 triliun. Kami optimistis target akan tercapai selama pelaksanaan Harbolnas 2024,” ungkap Mendag Budi Santoso.

Menurut Mendag Budi Santoso, nilai transaksi Harbolnas meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan, nilai transaksi pada 2023 yang sebesar Rp25,7 triliun merupakan peningkatan sebesar 182 persen bila dibandingkan dengan pelaksanaan Harbolnas perdana pada 2019 silam.

Sementara itu, transaksi produk lokal berkontribusi sebesar Rp12,3 triliun, atau 48,1 persen dari total nilai transaksi Harbolnas 2023. 

Mendag Budi Santoso mengatakan, produk lokal adalah cerminan kreativitas dan semangat dari para pelaku usaha tanah air yang turut berkontribusi pada perekonomian dalam negeri.

Di sisi lain, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar delapan persen pada 2028—2029, perlu kerja sama erat berbagai pihak. Kampanye “Beli Lokal” dari Tokopedia dan Shop Tokopedia menjadi salah satu contoh konkret kolaborasi pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam mendukung pemberdayaan dan peningkatan daya saing pelaku usaha lokal.

“Mari bersama-sama membantu produk lokal semakin maju dengan memakai produk sendiri,” ajak Mendag Budi Santoso.

Kategori :