Peringati Harbolnas 2024, UMKM Butuh Bimbingan, Produk Lokal Bengkulu Belum Bisa Jangkau Pasar Online

Jumat 13 Dec 2024 - 23:13 WIB
Reporter : RENO DWI PRANOTO
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

KORANRB.ID – Dalam memperingati Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2024, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Bengkulu masih bergantung dengan cara offline atau secara langsung, harapkan pengarahan dan bimbingan. 

Diketahui Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto menargetkan nilai transaksi pada Harbolnas 2024 yang berlangsung sejak 10 hingga 16 Desember 2024 ini sebesar 25 persen atau mencapai Rp32,13 triliun. 

Kemudian juga diharapkan lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023 lalu yang realisasinya hanya 20 persen atau senilai Rp25,7 triliun saja.

Menindaklanjuti arahan Presiden RI tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu dalam hal ini melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) Kota Bengkulu mendorong masyarakat untuk selalu mendukung produk lokal. 

BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Berpontesi Dapat Rekomendasi Ombudsman, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:100 Hektare Lahan Dapat Intensifikasi Kelapa Sawit Program BPDPKS

“Kita berharap seluruh masyarakat ikut menyambut baik mereka belanja online tapi produk lokal,” kata Kepala Disprindag Kota Bengkulu, Bujang HR.

Bujang berharap Harbolnas 2024 mendapat sambutan meriah dari seluruh masyarakat khususnya masyarakat Kota Bengkulu untuk selalu senantiasa membeli produk lokal.

Namun dalam memperingati Habolnas 2024 kali ini, nasib para pelaku UMKM di Kota Bengkulu masih mengharapkan adanya bimbingan dan pengarahan dari pemerintah untuk menjangkau pasar online, sebab digitalisasi yang maju saat ini belum menyentuh para UMKM di Kota Bengkulu.

Hal tersebut diungkapkan salah salah pelaku UMKM yang bergerak di bidang makan kemasan dan makan khas Bengkulu yang berada di Jalan Sukarno – Hatta, Darmawati (54) menuturkan usaha yang ia geluti sejak awal 2000 lalu hingga sekarang belum bisa menjangkau pasar online lantaran minimnya pengetahuan dan dukungan dari pemerintah untuk hal tersebut.

BACA JUGA:Tim Saber Pungli Amankan 15 Jukir Ilegal, Ini 2 Lokasi di Kota Bengkulu Bebas Parkir

BACA JUGA:Sekwan Kepahiang Diperiksa Sampai Maghrib, Bupati Tunjuk Pelaksana Tugas

“Kami sebenarnya mau juga jualan secara online tapi belum memahami cara-caranya seperti apa, dan bimbingan dari pemerintah juga tidak ada, atau saya tidak tahu,” katanya.

Darmawati mengukapkan selama membuka usaha makanan khas, makanan kemasan dan pusat oleh-oleh tersebut ia baru 1 kali mengikuti kegiatan bimbingan yang digelar oleh Pemerintah Kota Bengkulu yang sudah berlangsung 3 tahun lalu alias pada 2021. 

Ia berharap dalam dekat Pemkot Bengkulu dapat menggelar rangkaian kegiatan seperti bimbingan dan sosialisasi yang melibatkan para pelaku UMKM di Kota Bengkulu terkmasuk dirinya, sebab dengan adanya rangkaian tersebut menurutnya sangat penting dapat memberikan pemahaman baru dalam meningkatkan usahanya.

Kategori :