Generasi Beta akan menghadapi dampak nyata dari perubahan iklim yang sudah mulai dirasakan saat ini.
Mereka akan dituntut untuk menemukan solusi yang lebih inovatif untuk mengatasi krisis lingkungan, seperti pengelolaan sumber daya alam yang lebih efisien dan penggunaan energi terbarukan.
Pendidikan bagi Generasi Beta kemungkinan besar akan berubah drastis. Dengan teknologi seperti AI dan realitas virtual (VR), proses belajar mengajar akan menjadi lebih personal dan interaktif.
Anak-anak Generasi Beta mungkin tidak lagi belajar dari buku teks fisik, melainkan dari pengalaman virtual yang memungkinkan mereka untuk mengalami sejarah atau eksperimen sains secara langsung.
Salah satu tantangan utama Generasi Beta adalah menjaga keseimbangan antara manusia dan teknologi.
Mereka akan hidup di dunia di mana teknologi semakin mendominasi, sehingga ada risiko kehilangan koneksi manusiawi yang autentik.
BACA JUGA:Rumah Dipenuhi Cicak, Ini 10 Cara Sederhana Mengatasinya
Generasi Beta kemungkinan besar akan mengadopsi gaya hidup yang lebih minimalis, efisien, dan berbasis keberlanjutan.
Dengan populasi global yang terus meningkat, mereka mungkin akan tinggal di kota-kota pintar yang dirancang untuk mengoptimalkan ruang dan sumber daya.
Setiap generasi membawa perubahan yang signifikan pada dunia, dan Generasi Beta tidak akan menjadi pengecualian.
Tentunya, setiap generasi memilki sejarah dan masa depan dan ciri khasnya masing-masing. Lantaran, setiap individu memiliki jalannya masing-masing.