KORANRB.ID – Untuk memastikan kelancaran dan keselamatan pengendara saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, sebanyak 4 Pos Pengamanan (Pospam) akan tersedia dibeberapa titik di Kota Bengkulu.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bengkulu, Hendri Kurniawan, S.E, M.M mengatakan dalam perayaan Nataru 2025 ini tentunya Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu telah melakukan koordinasi atar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan lintas sektor terkait.
“Kita telah menggelar rapat koordinasi bersama OPD dan pihak lainnya yang terkait dalam kesiapan menyambut pengunjung perayaan Nataru 2025,” jelas Hendri.
Sebanyak 4 Pospam yang disiapkan dan tersebar di beberapa titik tersebut meliputi di kawasan Pariwisata Pantai Panjang, Pemandian Pantai Jakat, Pintu Tol dan di depan pintu masuk bandara Fatmawati Sukarno Putri.
BACA JUGA:Libur 2 Minggu, Disdik Kota Bengkulu Ingatkan Siswa Hal Ini
BACA JUGA:683 Imam dan Tokoh Agama Terima Honor, Mian: Berlanjut di Tahun 2025
Selain itu, mengingat kondisi cuaca yang sedang tidak bersahabat hendri menuturkan akan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu untuk menangani potensi bahaya seperti peristiwa pohon tumbang yang disebabkan dengan angin kencang yang saat ini masih terjadi.
Kemudian ia juga menuturkan akan berkordinasi juga dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu untuk menempatkan tenaga kesehatan guna menangani kendala kesehatan para pengendara.
“Agar ketika ada pengunjung atau ada masyarakat yang kelelahan atau mengalami suatu kendala secara kesehatan, dapat cepat ditangani lebih awal," ungkap Hendri.
Ditambahkan Kepala Dinkes Kota Bengkulu, Joni Haryadi Tabrani, S.KM, M.Si menuturkan akan membuka Posko khusus pelayanan kesehatan di 3 titik yakni pintu tol, kawasan Pantai Panjang dan pemandian Pantai Jakat.
BACA JUGA:BKD Tunggu Salinan Putusan Oknum Guru yang Divonis 78 Bulan Penjara
Di mana dalam posko tersebut akan ada 3 tenaga kesehatan yang terdiri dari 1 orang dokter, 1 orang relawan dan sopir serta akan tersedia juga obat-obat.
“Tujuannya tentu kita akan memberikan pelayanan kesehatan yang resfonsif kepada orang yang sakit dalam perjalanan atau bahkan adanya peristiwa kecelakaan sehingga terjangkau oleh masyarakat atau pengendara,” terang Joni.
Ia juga menuturkan petugas kesehatan tersebut akan berjaga 1 kali 24 jam secara bergantian atau dengan sistem shif.