Jangan pernah berkendara di malam hari, karena rawan terjadi kecelakaan akibat minimnya penerangan,” tutupnya.
Di sisi lain, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Lebong, Rengki Anggara mengingatkan masyarkat Lebong agar lebih waspada saat Nataru.
“Tetap waspada dan tetap bersiaga jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam berupa banjir dan longsor,” imbaunya.
Diterangkan Rengki, berdasarkan hasil pemetaan BPBD Lebong, ada beberapa wilayah di Kabupaten Lebong masuk dalam zona merah rawan bencana alam.
BACA JUGA:Waduh! 792 Unit Randis Pemkab Seluma Nunggak Pajak, Total Capai Rp991 Juta
Diantaranya Kecamatan Rimbo Pengadang, Kecamatan Lebong Selatan, dan Kecamatan Topos.
Kemudian, Kecamatan Uram Jaya, Kecamatan Amen, Kecamatan Lebong Sakti, Kecamatan Bingin Kuning, dan Kecamatan Topos.
Dari 9 Kecamatan itu, ada 4 Kecamatan yang masuk dalam zona merah longsor dan pohon tumbang.
Empat kecamatan rawan longsor dan pohon tumbang ini, meliputi Kecamatan Lebong Selatan di Desa Mangkurajo, Suka Sari, dan Kutai Donok.
BACA JUGA:Duh! Lelang Kendaraan Dinas Pemkab Kepahiang Banyak Tidak Laku
Kecamatan Rimbo Pengadang di Desa Talang Ratu, dan Kelurahan Rimbo Pengdang.
Kecamatan Topos, Desa Tik Sirong. Sedangkan Kecamatan Lebong Atas, di Desa Tik Tebing, Pinang Belapis, Desa Air Kopras dan Tambang Sawah.
Untuk 5 Kecamatan lainnya, masuk dalam wilayah yang rawan bencana banjir.
Seperti, di Kecamatan Uram Jaya, daerah rawan banjir berada di Desa Lemeu, Kota Agung, dan Pangkalan.
BACA JUGA:Paripurna Pemberhentian dan Pengangkatan Bupati Terpilih Tunggu Keputusan KPU
Lebong Utara, berada di Desa Nangai Amen, Talang Bunut.