KORANRB.ID - Meski telah memberikan sanksi terhadap oknum terduga pungli yakni WI yang merupakan PPPK RSUD Tais.
Namun Direktur RSUD Tais, dr. Evaroida Siahaan, MM tetap menegaskan bahwa hingga saat ini RSUD Tais tidak adanya pungutan apapun kepada tenaga honorer terkait perpanjangan kontrak.
Sehingga hal tersebut tidak perlu dirisaukan, karena Manajemen RSUD Tais telah bekerja sesuai prosedur untuk mengelola SDM nya. Secara pribadi pun, ia tidak membenarkan adanya pungutan liar (Pungli).
"Saya selaku Direktur RSUD Tais tidak membenarkan adanya pungli, karena kita merekrut honorer berdasarkan berkas, sesuai dengan persyaratan lamaran yg dimasukan. Setelah itu, tim atau manajemen melakukan wawancara serta rekrensdialing kepada tenaga honorer untuk memastikannya," sampai Direktur RSUD Tais.
Disampaikan Direktur RSUD Tais, saat ini manajemen tengah melakukan pemberkasan ulang agar SDM sesuai dengan kebutuhan RSUD Tais, termasuk juga memeriksa berkas dan data pendukung tenaga honorer apakah masih berlaku atau tidak. Salah satunya yakni Surat Tanda Registrasi (STR) ataupun Surat Izin Praktek (SIP).
BACA JUGA:Cegah Kasus Kebakaran Akibat Korsleting Listrik, Ini Pesan Damkar Bengkulu Selatan
BACA JUGA:Rusak Pemandangan, Pemkab Seluma Larang Berjualan Durian di Alun Alun Tais
"Kita murni melakukan pemberkasan ulang agar SDM sesuai dengan kebutuhan RSUD Tais, jangan sampai ada STR ataupun SIP yang mati," pungkas Direktur RSUD Tais.
Mengusut dugaan pungli oleh oknum PPPK berinisial WI. Senin, 30 Desember 2024 siang Manajemen RSUD Tais memanggil oknum tersebut.
Dari hasil pemanggilan, WI mengakui ada menawarkan perpanjangan kontrak tenaga honorer RSUD Tais kepada calon korban yakni BR.
Hal ini disampaikan Kabag TU, Muhirin, S. Kep, M. Si. Meskipun awalnya ada informasi yang menyangkut pautkan dengan Wakil Bupati Seluma atau Manajemen RSUD Tais.
BACA JUGA:Pemkab Kaur Berikan Bantuan 7.130 BPJS Ketenagakerjaan
BACA JUGA:22.777 Penerima Bansos Dicoret, 5.764 Penerima Baru
Namun dalam klarifikasinya, WI membantah hal tersebut, diakuinya bahwa itu murni atas inisiatifnya sendiri, tanpa ada embel-embel pejabat manapun yang menjamin akan memperpanjang kontrak.
"Sudah diakui oleh WI itu sendiri, bahwa memang ada penawaran untuk memperpanjang kontrak kepada BR, namun itu merupakan inisiatifnya sendiri, bukan karena ada yang menyuruhnya atau memback upnya." tegas Muhirin.