“Kalau pemerintah serius, ini bisa membantu menekan angka stunting yang selama ini jadi momok.
Anak-anak yang sehat pasti akan lebih siap menghadapi masa depan,” pungkas Ari.
Namun, tidak semua orangtua merasa yakin program ini akan berjalan mulus.
Beberapa di antaranya mengungkapkan kekhawatiran terkait pelaksanaan teknis dan keberlanjutan program.
BACA JUGA:Ribuan Honorer Pemprov Bengkulu Bakal Dirumahkan, Honorer: Kami Tidak Siap Menganggur
Kosnan Effendi, seorang bapak asal Kecamatan Seluma Selatan menyoroti kemungkinan adanya ketidak sesuaian kualitas makanan.
Menurutnya, penting untuk memastikan makanan yang diberikan itu benar-benar bergizi, bersih, dan sesuai kebutuhan anak-anak.
Ia juga mempertanyakan apakah pemerintah mampu menjangkau semua sekolah, terutama di daerah pelosok.
Jika nantinya program ini hanya terlaksana di kota-kota besar, tentu kurang adil.
"Jangan sampai hanya asal-asalan demi mengejar target.
Termasuk distribusinya harus diperhatikan,
karena anak-anak di daerah terpencil juga berhak mendapatkan perhatian yang sama,” cetus Kosnan.
Hingga saat ini, pemerintah belum memberikan detail teknis mengenai kapan program ini akan dilaksanakan dan bagaimana mekanismenya.
BACA JUGA:Wow! Berikut 5 Fakta Selasih Mekah, Terkenal di Berbagai Negara
Namun, Presiden Prabowo dalam beberapa kesempatan menegaskan bahwa program makanan gratis ini menjadi salah satu prioritas pemerintahannya.