BACA JUGA:379 Peserta Dinyatakan Lolos Sebagai CPNS Lebong
“Kita akan berupaya maksimal, semoga perangkap ke 3 berhasil dapat mengevakuasi harimau yang juga dilindungi negara karena terkatagori hewan appendix l, atau terancam punah,” sampainya.
Terpisah, Direktur Eksekutif Walhi Bengkulu Abdullah Ibrahim Ritonga, meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) segera bangun dari tidur yang berkepanjangan.
Untuk menertibkan ribuan hektare perkebunan sawit ilegal di kawasan hutan Kabupaten Mukomuko, yang dikuasai aktor-aktor besar Mukomuko, hingga perusahaan.
"Kami rasa ini sudah sangat cukup dengan tewasnya warga Kabupaten Mukomuko yang dimangsa harimau beberapa hari lalu.
BACA JUGA:Program Layanan 'Artis' di Rejang Lebong, Inovasi Pelayanan Publik yang Mempermudah Masyarakat
Itu merupakan titik balik bagi KLHK untuk berani menertibkan ribuan hektare kebun sawit liar di kawasan hutan," tegas Baim.
Baim mengatakan, Walhi sudah pernah menyampaikan ke publik bawasnya puluhan ribu hektare kebun sawit, baik milik swasta maupun masyarakat, telah masuk ke dalam kawasan hutan selama beberapa dekade di Kabupaten Mukomuko.
Maka dari itu, mengetahui hal tersebut Menteri Kehutanan membuka celah, dengan mengeluarkan sejumlah Surat Keputusan (SK) pada tahun 2022.
Yang berkaitan dengan data dan informasi tentang keterlanjuran usaha, termasuk perkebunan sawit yang tidak memiliki izin di kawasan hutan.
BACA JUGA:Astaghfirullah, 104 Kasus Pernikahan Anak di Bengkulu Utara karena Hamil Duluan
"Di Bengkulu terdapat 8 subyek hukum yang terdiri dari perusahaan dan kelompok masyarakat perambah yang membentuk lembaga desa dengan skema Perhutanan Sosial (PS).
Dimana program ini juga sudah mulai di jalankan di Mukomuko.
Yang secara otomatis juga membuka celah pembukaan kawasan hutan semakin luas,” bebernya.
Baim juga menyampaikan, saat ini aktor-aktor besar yang berada di belakang perambah tentu akan memanfaatkan bentuk ketelanjuran pembukaan kawasan hutan.
BACA JUGA:Ikan yang Ditakuti Nelayan! Berikut 5 Fakta Unik Needlefish, Ada di Indonesia