Api dalam Sekam, Konflik Berdarah Warga versus PT Agricinal di Bengkulu Utara

Minggu 12 Jan 2025 - 23:04 WIB
Reporter : Tri Shandy Ramadani
Editor : Riky Dwiputra

KORANRB.ID - Sepanjang tahun 2024 Bengkulu Utara sempat diwarnai dengan konflik antara perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Agricinal dengan warga Kecamatan Putri Hijau dan Marga Sakti Sebelat yang menjadi daerah penyangga perusahaan.

Beberapa kali memicu konflik berdarah, bahkan dengan aparat yang bertugas melakukan pengamanan.

Konflik belum menemui titik temu dan kapanpun bisa kembali terbakar.

Ibarat api dalam sekam. Berikut laporan khusus (lapsus) minggu ini. 

BACA JUGA:Jangan Ada Yatim Piatu yang Putus Sekolah, Ini Program Pemkab Bengkulu Selatan

BACA JUGA:Dua Spesialis Ninja Sawit Ditangkap Satreskrim Polres Kaur

Konflik berdarah antara PT Agricinal dengan masyarakat sudah sangat sering terjadi. Namun memang yang cukup mengemuka adalah saat terjadinya dua konflik yang terjadi.

Pertengahan 2024 lalu, Muhar warga setempat harus dilarikan ke rumah sakit lantaran menderita luka tembak.

Ia menderita luka tembak ketika konflik dengan perusahaan dan mendapatkan tembakan dari petugas pengamanan perusahaan.

Selain Muhar juga ada satu rekannya yang juga harus dilarikan ke rumah sakit karena luka tembak. 

BACA JUGA:Selesai Dibangun, Gedung Kantor Bapenda Bengkulu Selatan Belum Ditempati

BACA JUGA:Kuasa Hukum Korban Pembunuhan Minta Tersangka Dihukum Berat

Konflik kembali memanas akhir tahun lalu lantaran masyarakat yang tergabung dalam Forum Masyarakat Bumi Pekal (FMBP) melakukan pemblokiran jalan masuk PT Agricinal. Warga memasang tenda dan menginap di lokasi selama dua pekan.

Puncaknya 24 Desember 2024 lalu akhirnya konflik antara warga dengan karyawan pecah hingga terjadi bentrok. 

Setidaknya tiga warga mengalami luka baik itu luka lebam akibat lemparan batu, bahkan yang terkena senjata tajam.

Kategori :