KORANRB.ID - Penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi negara. Didukung lending capacity yang baik sejalan dengan likuiditas yang memadai, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menguasai sekitar 40 persen market share KPR secara nasional.
Selama 47 tahun menyalurkan KPR, bank plat merah itu telah mewujudkan impian sekitar 5,6 juta masyarakat Indonesia. Nilai pembiayaannya mencapai Rp 470 triliun. Bahkan, lebih dari 7 ribu pengembang perumahan telah menjadi mitra.
“Dalam memenuhi rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), tentu pemerintah tidak bisa sendirian. Diperlukan kerjasama berbagai pihak dari regulator, asosiasi pengembang, dan perbankan, termasuk Bank BTN,” kata Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu dalam perayaan hari ulang tahun (HUT) KPR yang ke-47 tahun, Senin (11/12).
BACA JUGA:Warga Gaza Terancam Musim Dingin, Menlu Retno Desak Perbaikan Faskes
Perseroan berkontribusi terhadap program sejuta rumah. Tercermin dengan lebih dari 90 persen portofolio kredit Bank BTN berupa kredit perumahan. Menggerakkan 181 sub-sektor ekonomi dan lebih dari 7.000 pengembang perumahan telah bermitra dengan Bank BTN hingga kini.
Chief Economist Bank BTN Winang Budoyo meyakini KPR masih akan terus positif. Proyeksi pertumbuhan sekitar 12-15 persen di 2024. Sejalan dengan insentif yang diberikan pemerintah berupa pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DPT).
Apalagi, kebutuhan masyarakat terhadap rumah masih tinggi. Tercatat, backlog perumahan di Indonesia sebesar 12,71 juta. “Kecenderungan orang yang mempunyai rumah pertama akan terus berusaha supaya kreditnya tidak macet,” terang Winang.
BACA JUGA:Lagi, Produk UMKM Bengkulu Tembus Pasar Internasional
Menurut dia, saat ini para pengembang sedang menggenjot hunian di kawasan transit oriented development (TOD). Pola pembangunan tata kota yang terintegrasi dengan sistem transportasi. Sehingga memberikan alternatif bagi pertumbuhan kota-kota metropolitan.
“Contohnya menggunakan lahan KAI, dibangun pengembang, dan kreditnya dari perbankan. Seperti di (stasiun) Pondok Cina, Tanjung Barat, Rawa Buntu, dan Cisauk. Itu salah satu upaya orang untuk beli rumah dapat akses kereta (commuter line),” jelasnya.(han/dio)
Penyaluran KPR BTN Selama 47 Tahun
- Total: Rp 470 triliun
- Debitur: 5,6 juta orang
- Market share: 40 persen
- Porsi KPR terhadap total kredit: 90 persen