“Karena memang DPRD merupakan lembaga politik, sehingga perdebatan tersebut merupakan hal yang wajar dan memang lazim terjadi di setiap lembaga parlemen,” terangnya.
Sehingga meskipun sudah dintuk badan-badan di DPRD BU mulai dari badan anggaran, badan musyawarah, badan legislasi dan lainnya, namun dewan rutin melakukan pembahasan internal.
Hal ini dilakukan dalam rangka memastikan kekompakan DPRD sehingga semua hal yang diambil nar-nar sudah melalui tahapan mulai dari pembicaraan hingga akhirnya dilakukan pengambilan keputusan rsama.
“Kita merupakan lembaga parlemen yang modern yang terbiasa dengan perdebatan, diskusi dan perdaan pendapat. Namun saat keputusan sudah diambil, maka semua pihak sepakat dan menjalankan keputusan tersebut,” terangnya.
BACA JUGA:Rekrutmen CASN Bakal Digelar Tiga Bulan Sekali, DPRD Prov Koordinasi ke MenPANRB
Terutama pembahasan terkait dengan program dalam APBD dimana masing-masing dewan juga memiliki aspirasi yang memang harus dibawa menjadi program dari masing-masing konstituennya.
Sehingga memang pembahasan internal sangat penting sehingga tidak ada perpecahan di internal DPRD yang justru membuat pembahasan tersebut tertunda dan justru menyebabkan kerugian dari masyarakat.
“Sehingga komunikasi antara anggota sangat penting. Tidak hanya melalui pimpinan Komisi atau fraksi, namun masing-masing DPRD memiliki hak bicara yang sama dalam rapat internal sehingga menjadi perhatian rsama,” terangnya.
Ia memastikan jika hingga saat ini DPRD BU sangat kompak dengan mengedepankan musyawarah dalam pelaksanaan dan pengambilan keputusan.
BACA JUGA:DPRD Bengkulu Utara Sahkan Perda BPBD, Wajib Hadir di Tengah Bencana
Ia memastikan hal ini akan terus dijaga sehingga kekompakan parlemen tetap bisa ditunjukan dalam pengambilan keputusan.
“Maka memang selama ini tidak pernah terjadi konflik, karena memang semua keputusan yang diambil sudah melalui tahapan di internal yang dilakukan,” pungkas sonti.(qia/adv)