BENGKULU, KORANRB.ID – Secara massal warga Kelurahan Betungan RT 09 Kecamatan Selebar Kota Bengkulu mengeluhkan terserang penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Bahkan tidak sedikit mengalami gatal-gatal diduga akibat aktivitas pabrik briket PT. Hong Ming Industri Indonesia (PT. HMII). Limbah asap bercampur serbuk debu tersebut mencemari lingkungan warga, sumber air, serta tanaman warga.
Dari data terhimpun sedikitnya 40 keluarga terdampak ISPA dan gatal-gatal. Rata-rata warga terjangkit sejak seminggu pabrik PT HMII dengan mesin baru beroperasi. Sekitar 1 Desember 2023 lalu.
BACA JUGA:Dituding Pencemaran, PT. HMII Tantang Uji Emisi
Istri Ketua RT 09 Sustiana (40) menyampaikan ISPA dan gatal-gatal dialami warga diduga akibat terpapar limbah pabrik PT.HMII. Cerobong asap tersebut menurutnya hanya memiliki tinggi 8 meter. Hanya setinggi dengan atap rumahnya. Tidak ada itikad baik dari perusahaan, walaupun warga telah menegur PT.HMII sejak 2017. Namun tidak pernah digubris, hal ini diperparah dengan aktivitas terbaru saat ini yang membuat warga sekitar sesak nafas.
"Semenjak, PT.HMII memindahkan cerobong asapnya tepat mengarah pada rumah saya di RT 9 ini kami sering sakit dan gatal-gatal," sampai Sustiana.
BACA JUGA:Raih Juara Umum, Kejari Bengkulu Utara Boyong 8 Penghargaan
Sulistiana menerangkan keluhan telah disampaikan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu. Namun untuk keluhan kesehatan belum disampaikan, karena warga hanya berobat dengan obat yang tersedia pada warung dan bidan setempat.
"Kami sudah sampaikan keluhan aktivitas perusahaan ini, namun keluhan sakit karena pencemaran itu belum kami sampaikan pada pemerintah," ungkapnya.
BACA JUGA:DLH Kota Bengkulu Keluarkan Surat Rekomendasi Cabut Izin PT. HMII
Sementara itu, warga RT 9 Bambang (53) menerangkan cerobong asap tersebut tepat berada pada belakang rumahnya. Sehingga saat perusahaan beraktivitas halaman rumahnya penuh dengan asap bercampur serbuk.
Tambahnya, ia meminta wartawan RB untuk melihat tanaman di sekitar rumahnya penuh dengan debu oleh limbah debu, ini sangat menyusahkan karena beliau sudah memasuki umur senja namun dihadapkan dengan lingkungan yang tidak sehat.
"Kalau beroperasi penuh rumah kami dengan asap bercampur serbuk debu, kami sangat kesulitan," terangnya. Bambang menyebutkan pihak warga kemarin sudah melakukan tindak teguran kepada perusahaan namun pihak perusahaan hanya berdalih itu hanya percobaan mesin baru.
BACA JUGA:DLH Serahkan Aset Motor Pengangkut Sampah ke Sekda, Ada yang Kondisinya Rusak Berat
"Mereka bilang hanya mengetes mesin baru, yang saya pertanyakan kenapa ada debu yang banyak pada asap mereka, ditambah lagi cerobong PT. HMII tepat berada di belakang rumah saya," ungkapnya
Sebelumnya, Kepala DLH Kota Bengkulu Riduan mengungkapkan DLH sudah memberikan surat teguran kepada PT.HMII namun Riduan belum dapat mengkonfirmasi surat tersebut sudah diserahkan stafnya pada PT.HMII apa belum.