1. Suku Koto
Suku Minangkabau, merupakan salah satu suku terbesar di Indonesia, mempunyai sejarah dan kebudayaan yang kaya.
Dalam suku tersebut terdapat dua marga induk yang memiliki peran penting, yaitu marga Koto Piliang dan marga Bodi Chaniago.
Dimana nama suku Koto, berasal dari kata 'koto' yang mempunyai akar dari bahasa Sanskerta, yaitu 'kotta' yang artinya adalah benteng.
Pada masa lalu, benteng ini dibangun dari bambu serta memiliki peranan yang strategis sebagai pertahanan dari ancaman luar.
Benteng tersebut juga menjadi pemukiman bagi beberapa warga, yang kemudian berkembang menjadi sebuah koto (kota).
Pada zamannya, Suku Koto adalah bagian dari kesatuan dengan Suku Piliang. Namun demikian, seiring dengan perkembangan populasi dan kebutuhan yang semakin meningkat, maka keduanya memutuskan untuk memisahkan diri.
Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan identitas dan karakteristik dari marga masing-masing secara lebih baik.
BACA JUGA:Suku-Suku yang Ada di Indonesia, Sejarah Suku Rejang, Salah Satu Suku Tertua di Sumatera
Suku Koto mempunyai peran yang penting dalam sejarah Minangkabau. Dimana mereka menjadi penjaga tradisi dan kearifan lokal, dan menjaga nilai-nilai budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Adapun kekuatan dan keberlanjutan Suku Koto terletak pada solidaritas serta kekeluargaan yang kuat di antara anggotanya.
Dengan semakin berkembangnya zaman, Suku Koto juga menghadapi berbagai tantangan. Dimana globalisasi serta modernisasi telah membawa perubahan yang signifikan, dalam kehidupan masyarakat Minangkabau pada umumnya.
Namun demikian, Suku Koto tetap berusaha mempertahankan identitas mereka dengan cara menggabungkan nilai-nilai tradisional dengan aspek-aspek modern.
Dalam kehidupan kesehariannya, Suku Koto masih memegang teguh adat dan tradisi mereka. Suku ini menjunjung tinggi nilai-nilai sopan santun, kekeluargaan, serta gotong royong.
Selain itu, Suku Koto juga dikenal memiliki sistem adat yang unik, hal ini dikarenakan garis keturunan dan pewarisan harta dilakukan secara matrilineal.
2. Suku piliang