Adapun salah satu ciri khas yang melekat pada Suku Caniago adalah filosofi hidup demokratis yang mereka anut. Suku ini menjunjung tinggi prinsip bulek aia dek pambuluah, bulek kato dek mufakat.
Nan bulek samo digolongkan, nan picak samo dilayangkan", yang diartikan ‘Bulat air karena pembuluh, bulat kata karena mufakat’. Diaman falsafah tersebut menggambarkan pentingnya musyawarah dan mufakat dalam pengambilan keputusan.
Dalam kesehariannya, suku ini menerapkan sistem musyawarah untuk mencapai mufakat dalam berbagai hal, yang berkaitan dengan kepentingan mereka.
Dimana prinsip tersebut diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal keputusan keluarga, komunitas, dan perkumpulan adat.
Dalam melalui proses musyawarah, semua anggota suku mempunyai kesempatan untuk menyampaikan pendapat dan mencapai keputusan yang akan diambil bersama-sama.
Suku ini tersebar di berbagai daerah Minangkabau. Adapun keberadaan suku ini di wilayah tersebut sebagai salah satu suku utama yang telah memberikan kontribusi secara signifikan, dalam memperkaya warisan budaya Minangkabau.
BACA JUGA:4 Cara Merawat Radiator Mobil Agar Mesin Tidak Overheat
Suku Caniago, mempunyai tradisi dan adat istiadat yang unik, serta seni dan budayanya yang khas.
4. Suku Tanjung
Suku ini berasal dari Luhak Nan Tigo, Minang Daratan, yang merupakan salah satu suku terbesar dan mendiami wilayah Minangkabau.
Suku ini tersebar di nagari-nagari seperti Batipuh, Tanah Datar, Kurai Limo Jorong, Ampek Angkek, Talang Sungai Puar, Maninjau, Singkarak, Talang, Koto Gaek, dan Solok, Pasaman, Pauh IX (Padang), Padang Pariaman, Lima Puluh Koto, Bayang, dan Pesisir Selatan.
Suku ini juga ditemukan di beberapa wilayah lain di Sumatera Barat, seperti Riau, Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Utara.
Dengan adanya Keberagaman geografis, maka suku ini menunjukkan seberapa luas pengaruh dan keberadaan mereka di wilayah Sumatera Barat.
BACA JUGA:7 Jenis Transportasi Dunia dari Masa ke Masa, Apa yang Pernah Anda Naiki?
Walaupun suku ini tersebar di berbagai daerah, mereka tetap menjaga kekayaan budaya yang khas dan nilai-nilai adat yang diwariskan secara turun-temurun oleh nenek moyang.
5. Suku Bodi