KORANRB.ID – Persaingan gawai makin sengit meski diiringi perlambatan pasar tahun ini. Salah satu segmen yang masih menjadi andalan adalah segmen entry level. Namun, pemain industri mulai mengincar kelompok konsumen atas tahun depan karena beberapa faktor.
Corporate and Media Relations Manager Xiaomi Indonesia Panji Pratama mengatakan, sampai saat ini segmen mid to entry level merupakan salah satu tulang punggung penjualan.
’’Produk mid to entry masih jadi cara jitu untuk memasyarakatkan teknologi. Karena itu, kami berupaya membuat standar baru dalam produk entry level secara global maupun nasional,’’ ujarnya, Selasa (19/12).
BACA JUGA:Laporan Khusus : Teror Asap Hitam PT Agra Sawitindo
Misalnya, lanjut Panji, RAM yang sudah mencapai 8 gigabyte (GB) atau kamera dengan resolusi 50 MP yang biasanya ditemukan pada ponsel segmen menengah ke atas. Dengan langkah tersebut, pihaknya bisa merebut pasar entry level meskipun persaingan di segmen tersebut cukup banyak. Apalagi, banyak brand ponsel baru yang mulai memasuki pasar tanah air.
Public Relations Manager TECNO Indonesia Anthoni Roderick mengakui hal itu. Produk segmen entry level berkontribusi 40–50 persen dari total penjualan ponsel.
’’Tapi, kami ingin mencoba bertarung di pasar flagship. Tentu saja kami menyiapkan senjata khusus, yakni ponsel foldable dengan harga di bawah Rp 10 juta,’’ tegasnya.
Memang, dia tak ingin bernafsu dalam memberikan target penjualan. Tapi, dia yakin bahwa nantinya produk tersebut bisa menjadi salah satu tulang punggung penjualan. Apalagi, antusiasme konsumen Indonesia terhadap ponsel pintar lipat cukup tinggi.(**)