KORANRB.ID – Pemenuhan kebutuhan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) menjadi fokus pemerintah. Kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi dinilai sebagai solusi. Dari perbankan syariah, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) ikut berkontribusi.
Pada Januari–November 2023, BSI telah menyalurkan pembiayaan KPR subsidi Rp 653 miliar. Melalui skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), dana tersebut disalurkan untuk membiayai penjualan 4.360 unit rumah tapak.
”Penyaluran pembiayaan FLPP di BSI didominasi di daerah Palembang, Palu, dan Bandar Lampung yang merupakan kota-kota penyangga dan memiliki akses yang mudah ke pusat kota,” kata Direktur Distribution and Sales BSI Anton Sukarna di Jakarta, Selasa, 2 Januari 2024.
BACA JUGA:Gerindra Bengkulu Optimis Prabowo-Gibran Satu Putaran
Menurut dia, skema pembiayaan KPR FLPP membantu MBR dapat memiliki rumah layak dengan harga yang terjangkau. Dari sisi jangka waktu pembiayaan juga memudahkan dengan tenor mencapai 20 tahun dengan akad syariah.
”Tahun ini minat masyarakat membeli rumah di BSI melalui FLPP masih cukup tinggi dengan range umur rata-rata 25 tahun sampai 40 tahun dan merupakan rumah pertama,” ungkapnya.
Artinya, risiko terkait dengan nonperforming financing (NPF) cukup bisa diminimalkan. Mengingat, pembelian rumah pertama memberikan kesan emosional bagi nasabah. BSI juga menggandeng lebih dari 3.500 developer di Indonesia.
BACA JUGA: 2.461 Peristiwa Pernikahan dan 1.084 Perceraian
Sejak 2012 hingga November 2023, portofolio pembiayaan KPR FLPP BSI sebesar Rp 5,7 triliun. Dengan begitu, permintaan masyarakat terhadap pembiayaan rumah subsidi cukup tinggi. Sejalan dengan program Sejuta Rumah dari pemerintah secara tepat sasaran.
Anton menyatakan, tahun ini penjualan KPR FLPP akan berfokus dan mengkaji area-area yang menjadi pusat industri. ”Selain itu, wilayah dengan potensial penduduk yang tinggi serta wilayah penyangga kota besar,” ungkapnya.(**)