BINTUHAN, KORANRB.ID - Progres pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) untuk Gardu Induk (GI) Bintuhan Kabupaten Kaur masih terus berjalan.
Soal permasalahan izin dari pemilik lahan pendirian SUTET semuanya sudah rampung. Baik itu di Bengkulu Selatan maupun di Kaur.
Dari 120 tapak yang dibutuhkan, hanya tinggal 2 lagi yang saat masih dalam proses pembangunan.
Namun demikian, PT PLN Persero UPP Sumbagsel saat ini masih menghadapi permasalahan Ruang Bebas Saluran Udara Tegangan Tinggi (ROW SUTT), yaitu area bebas di sepanjang jalur kabel SUTT PLN yang harus steril dari segala bangunan, pohon, atau benda lain untuk menjaga keamanan dan keandalan pasokan listrik.
BACA JUGA:Bupati Bengkulu Utara Bantu Anak Tumor Mulut Lewat Dana Pendamping Berobat
Yang mana sekarang masih ada 4 pemilik lahan lagi yang belum memberikan izin penebangan tanamannya untuk dilewati oleh kabel SUTT.
Adapun empat titik tersebut berada di Desa Geriang Tinggi, Tinggi Ari, Tanjung Aur II, dan Tanjung Kemuning III.
Manager ULP PLN Bintuhan Tiar Haris mengatakan, soal izin ROW SUTT saat ini masih dilakukan pendekatan persuasif didampingi oleh Pemkab Kaur.
Serta melakukan konsyiansi ke pengadilan masih terus berjalan sembari dilakukan pendekatan persuasif kepada pemilik lahan tersebut.
BACA JUGA:KPK Awasi Proyek Bengkulu Utara, Cegah Kebocoran dan Korupsi
"Tapak semua sudah beres sekarang kita masih mengupayakan pembebasan ROW SUTT yang sekarang masih dalam proses," kata Tiar.
Dengan proges yang sudah berjalan sampai dengan sejauh ini dan beberapa kendala yang dihadapi.
Tiar memprediksi, GI Bintuhan Kaur paling baru bisa beroperasi di bulan Desember mendatang.
Nantinya, bisa menjadi jawaban dari permasalahan kelistrikan di Kabupaten Kaur, yang selama ini sudah banyak sekali dikeluhkan oleh masyarakat.
BACA JUGA: 37 Desa di Mukomuko Siap Gelar Pilkades Serentak Tahun 2026