7. Meningkatkan Keterampilan Sosial
Menurut studi yang diterbitkan oleh jurnal Social Science, bermain dengan boneka dapat mendukung keterampilan sosial pada perkembangan awal anak.
Studi tersebut menunjukkan bahwa bermain pura-pura dapat mengaktifkan daerah otak yang terkait dengan pemrosesan informasi sosial dan empati anak. Hal ini memungkinkan anak-anak untuk mengembangkan empati dan keterampilan sosialnya. Manfaat tersebut bahkan bisa diperoleh meskipun anak bermain sendirian.
Selain itu, pengembangan sosial yang diperoleh saat bermain boneka ternyata lebih baik daripada saat anak bermain tablet (gadget).
8. Mengembangkan Belas Kasih dan Kepedulian Sosial
Selain mengembangkan keterampilan sosial, hasil penelitian yang dilakukan oleh Cardiff University tersebut juga menunjukkan manfaat bermain boneka dalam mengembangkan kasih sayang.
Para ahli neurologi dari universitas tersebut menyebutkan bahwa permainan pura-pura dapat membangun dan mengembangkan rasa belas kasih anak.
Dari sini, ia dapat berlatih cara-cara merawat benda atau makhluk hidup lainnya dan memperlakukan mereka dengan baik. Dengan begitu, kepeduliannya terhadap orang-orang di sekitar dapat terbangun dan terasah sejak dini.
BACA JUGA:Pertimbangan Masyarakat Indonesia, Pilih Mobil China
9. Melatih Sifat Tanggung Jawab
Ketika bermain boneka, misalnya boneka bayi, anak memainkan peran sebagai ibu. Mereka belajar dan mempraktikkan kembali apa yang mereka lihat dari kebiasaan ibu mereka. Hal ini dapat mengembangkan sifat tanggung jawab anak.
Melalui permainan ini, anak lebih mudah mengetahui bagaimana caranya merawat hewan peliharaan atau adiknya. Selain melatih sikap tanggung jawab, manfaat bermain boneka juga dapat membantu anak dalam memecahkan masalah. Hal ini dapat dilatih melalui konflik pada cerita-cerita yang ia buat saat memainkan bonekanya.
Nah, banyak bukan? Melihat segudang manfaat anak bermain dengan boneka, sudah barang tentu kita sebagai orang tua tak melarangnya. (oce)