Namun Ia menegaskan jika tidak pernah bertemu dalam konteks berdua dengan anak yang diakuinya masih kerabatnya tersebut.
Ia menilai perbincangannya hanya sebatas chatting di FB dan tidak pernah bertemu berdua secara langsung.
“Kalau bertemu langsung tidak pernah, tidak berani, dia anak-anak,” kata AT.
Terkait hal itu, JL orangtua anak mengaku terkejut saat anaknya melapor lantaran ketakutan dengan chat-chat tersebut.
BACA JUGA:Hasil Uji Kompetensi Kadis Ditangan BKPSDM, Lalang Masih Tunggu KASN
Ia juga menilai chat tersebut tidak wajar apalagi selama ini AT tidak pernah menyampaikan padanya jika berkomunikasi dengan anaknya melalui akun medsos.
“Isi chat ini menurut saya tidak wajar, apalagi dilakukan oleh orang yang sudah jauh dewasa dengan anak kami yang masih sekolah,” terangnya.
Ia memutuskan melaporkan hal ini ke polisi lantaran khawatir yang dialami sang anak bukan hanya sebatas chatting tersebut.
BACA JUGA:Hasil Uji Kompetensi Kadis Ditangan BKPSDM, Lalang Masih Tunggu KASN
Apalagi selama ini ia bekerja diluar Provinsi Bengkulu, Ia ingin memastikan tidak ada hal-hal buruk yang dialami anaknya.
“Kami takut ini bukan hanya sekadar percakapan biasa, kami takut anak kami tidak jujur,” terangnya.
Kapolres BU AKBP. Andy Pramudya Wardana, S.IK, MM melalui Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Ipda. Tunggal Bima Taka, STr.K membenarkan adanya laporan tersebut.
Polisi kemarin sudah memanggil korban didampingi orang tuanya untuk dimintai keterangan terkait dengan laporan tersebut.
BACA JUGA:KPU Mulai Analisis Dana Kampanye ParpolBACA JUGA:KPU Mulai Analisis Dana Kampanye Parpol
“Kita sudah menerima laporan chat oknum tokoh masyarakat (Kades, red) tersebut dengan siswi SMP. Saat ini tengah kita mintai keterangan,” terangnya. (qia)