MUKOMUKO,KORANRB.ID - Hampir sebagian besar wilayah di Provinsi Bengkulu memiliki cerita dan peninggalan yang menjadi jejak sejarah di masa Indonesia belum merdeka.
Termasuk Kabupaten Mukomuko yang memiliki wilayah strategis, berada di pesisir Samudera Hindia. Serta adanya sungai-sungai besar yang bisa menghubungkan ke berbagai wilayah selain melalui jalur darat.
Untuk berdagang dan membeli hasil bumi, baik itu rempah-rempah, sarang burung walet dan emas.
BACA JUGA:Ditinggal Kerja, Rumah Pegawai Bank Dimasuki Maling
Dimana komoditi tersebut banyak ditemukan di Mukomuko pada waktu itu. Secara bergantian bangsa luar datang ke Mukomuko untuk berdagang dan membeli hasil bumi.
Dari bangsa Eropa hingga, kerajaan Inggris yang datang pada tahun 1798. Dengan tujuan yang sama untuk berdagang dan membeli hasil bumi melalui jalur laut.
Karena banyaknya hasil bumi dan padatnya lalulintas perdagangan, akhirnya bangsa Ingris membangun sebuah Benteng pertahanan di pesisir pantai Mukomuko yang terhubung ke Sungai besar Selagan.
Benteng ini diberi nama, Benteng Anna. Benteng yang dipergunakan untuk pertahanan perang dan aktivitas perdagangan hasil bumi ini. Namanya diambil dari seorang nama bangsawan Inggris yang bernama Keningin Anne van England.
Meskipun nama benteng ini mirip dengan Fort Anne yang ada di Kanada namun berbeda jauh baik ukuran dan bentuk bangunan.
BACA JUGA:Misterius, Pencuri Pakai CD Gasak Hp dan Uang Rp 2 Juta
Benteng Anna yang saat ini masuk di wilayah Kelurahan Koto Jaya Kecamatan Kota Mukomuko ini, ditetapkan sebagai cagar budaya bersejarah peninggalan kolonial Inggris (East India Company), dan menjadi salah satu deatinasi wisata di Mukomuko.
Meskipun telah di telusuri mencari tau bentuk asli benteng Anna ini. Tidak ada satupun arsip yang ditemukan menggambarkan bentuk asli benteng. Sebab saat ini bangunan benteng hanya menyisakan beberapa bagian saja, yang tidak mampu menggambarkan bentuk asli bangunan.
Berdasrkan catatan sejarah pada tahun 1950an, benteng Anna ini, masih. Karena kurang terawat akhirnya runtuh.
Sehingga menyebabkan bentuk asli benteng tidak diketahui. Saat ini juga benda-benda bersejarah yang ada di benteng Anna pada masa lalu, hanya tersisah dua meriam kuno dan reruntuhan tembok benteng.
Berdasarkan cerita masyarakat sekitar rusaknya peninggalan sejarah ini, akibat tergerus erosi sungai Selagan yang berdekatan dengan pantai dan juga akibat ulah tangan jahil karena minimnya pengawasan.