BENGKULU, KORANRB.ID – Hingga saat ini mahasiswa di Provinsi Bengkulu belum mendapatkan kepastian libur kuliah pada hari H pencoblosan pemilu 2024, 14 Februari nanti.
Jika hari pemungutan suara itu, perkuliahan di kampus masih diadakan, maka ribuan mahasiswa di Provinsi Bengkulu yang tidak mau bolos kuliah, terancam tidak bisa menggunakan hak suaranya.
Mahasiswa minta Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bengkulu untuk buat posko pendaftaran Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) diadakan pada tiap kampus di Kota Bengkulu.
Hal tersebut, lantaran jadwal perkuliahan di beberapa kampus di Kota Bengkulu berbenturan dengan hari puncak pemilihan serentak 2024 mendatang.
BACA JUGA: Gerak Cepat Bangun Badan Jalan Baru
Dibeberkan, Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) Rusman Tobyakta Siregar, bahwa sosialisasi yang dilakukan KPU Kota Bengkulu pada tiap kampus, tidak merata. Hal tersebut, dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa tidak mengetahui istilah DPTb.
“Kami desak KPU (Kota, red) adakan posko DPTb di kampus. Karena banyak universitas yang akan melangsungkan aktivitas belajarnya pada waktu pemilihan nanti,” ungkap Rusman.
Menurut Rusman, pentingnya posko DPTb sendiri, lantaran saat ini pemilih muda dan pemula didominasi pada tingkat anak muda.
Termasuk pemilih yang berada di lingkungan kampus. Jadi KPU Kota Bengkulu selaku garda terdepan dalam pemilu harus melakukan inovasi agar, DPT yang berstatus mahasiswa dapat terserap.
BACA JUGA:Usai Longsor, Jalan Lintas Bengkulu - Kepahiang Ditutup Total! Akan Dibuka Lagi Pada Jam Ini
“KPU harus berinovasi dalam DPTb ini jangan hanya menunggu gawang melainkan harus jemput bola,” sampai Rusman.
Sementara itu, Komisioner KPU Kota Bengkulu Bambang Meiliansyah mengatakan KPU Kota telah maksimal melakukan sosialisasi di universitas. Namun masih banyak mahasiswa belum mengurusi Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).
Menanggapi hal tersebut tentu pihaknya telah menginstruksikan PPK, PPS dan KPPS untuk giat sampaikan kepada mahasiswa di lingkungan kampus di Kota Bengkulu.
“Informasi ini sudah kita sampaikan beberapa bulan terakhir dan akan terus dilakukan, untuk di kampus kita kemarin rutin lakukan sosialisasi. Untuk DPTb seperti kasus mahasiswa kita sudah instruksikan PPK, PPS untuk menyampaikan di tingkat lingkungan kampus,” sampai Bambang.
Bambang mengungkapkan mahasiswa banyak tidak tahu bagaimana mekanisme proses administratif DPTb. Padahal waktu yang menjadi batasan DPTb hanya menghitung hari lagi.