BENGKULU, KORANRB.ID – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bengkulu tahun ini akan memperbaiki drainase Jalan Jati yang rusak. Disiapkan Rp1 miliar yang termasuk dalam paket proyek berbaikan jalan. Dalam waktu dekat, proyek itu akan segera dilelang.
Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya PUPR Kota Bengkulu, Tomaiwan menyebutkan saat ini PUPR sedang berupaya berkordinasi dengan pihak terkait untuk membahas rencana perbaikan dalam waktu dekat.
“Kita sudah anggarkan, ini masuk dalam paket rehabilitasi jalan, di angka Rp1 miliar, dan Insya Allah, Februari atau Maret sudah masuk lelang,” terang Tomaiwan.
BACA JUGA:Tekan Inflasi, Rp500 Juta untuk Pasar Murah
Perbaikan tersebut sudah direncanakan pada tahun lalu saat saluran drainase tersebut mampet. Perbaikan perlu dilakukan karena drainase sudah berumur dan melangalami kerusakan.
“Sudah kita rencanakan saat ada kasus tahun lalu, dan memang drainase sering mengalami mampet, jadi perlu dilakukan perbaikan,” sebut Tomaiwan.
Meskipun belum mendapatkan laporan secara langsung dari masyarakat Kelurahan Padang Jati RT 8 yang terdampak, PUPR Kota Bengkulu berencana akan melakukan peninjauan tempat tersebut karena beberapa masalah terjadi.
“Ada yang bilang drainase dicor oleh salah satu oknum yang mengakibatkan air meluber, jadi kita kordinasi dulu. Saat tiba waktunya, kita akan turun untuk meninjau dan mengetahui permasalahan yang terjadi,” ujar Tomaiwan.
Tomaiwan juga berharap, oknum masyarakat yang dengan sengaja melakukan penutupan aliran drainase dapat membongkar secara mandiri.
BACA JUGA:Liga Voli Provinsi Bengkulu, Rebut Total Hadiah Rp100 Juta
“Tentu aliran drainase tidak boleh ditutup, itu akan melanggar, dan akan kita tertibkan tentunya. Apalagi sudah mengganggu masyarakat karena bau air selokan yang meluber,” ungkap Tomaiwan.
Sementara itu, Sumadi, warga Keluarahan Kebun Bungsu harus mengubah jadwal berjualannya dari malam hari menjadi siang hari. Sebab lapak dagangannya di tepi Jalan Jati, malam hari bau yang bersumber dari air selokan meluber tersebut.
“Karena biasanya air itu meluber saat malam, dan kemarin dikeluhkan oleh pelanggan. Tentu buat dagangan sepi, jadi harus pindah siang hari,” ucap Sumadi.
Sumadi berharap, pemkot Bengkulu dapat menyelesaikan permasalah tersebut karena sudah meresahkan pedagang dan masyarakat sekitar.
“Harapannya pemkot tegas, bila harus dijebol cor yang diisukan, ya dijebol. Agar aliran kembali normal dan tidak meluber di jalan,” tutupnya.(dna)