BENGKULU. KORANRB.ID – Pemda Kota Bengkulu akan mendatangkan alat berupa mesin pengelola sampah senilai USD 4 Juta atau sekitar Rp 63 Miliar yang merupakan investasi Waste Management Project (WWP).
Mesin ini merupakan mesin berteknologi pengolahan sampah dari perusahaan yang bersifat Non Governmental Organization (NGO) Swiss Green Projects (SGP) 2024 mendatang.
Satu mesin yang akan diinvestasikan diperkirakan dapat mengelolah 10 persen atau 40 ton perhari dari produksi sampah di Kota Bengkulu saat ini rata-rata 400 ton perharinya.
BACA JUGA:Akhir Tahun, RS Muhammadiyah Ditargetkan Mulai Operasi
“Kita sudah sepakat dengan NGO SGP akan berinvestasi ke Kota Bengkulu dibidang pengelolaan sampah yakni WWP,” ujar Kepala DLH Kota Bengkulu Drs. Riduan, M.Si pada RB usai mengikuti upacara di Balai Merah Putih kemarin.
Diharapkan 2024 mendatang kerjasama tersebut sudah bisa direalisasikan dan mesin sudah bisa beroperasi untuk melakukan pengelolaan sampah di Kota Bengkulu.
Sehingga sampah bisa dikelola menjadi barang yang bernilai ekonomi ataupun dilakukan daur ulang untuk dijual.
BACA JUGA:KPU Masih Kekurangan 1.843 Kotak Suara
Mesin tersebut bisa mengubah sampah plastik yang tidak dapat terurai menjadi bahan bakar minyak seperti solar dan juga pertalite.
“Kita harapkan bila tidak ada halangan tahun depan sudah datang mesin yang akan di investasikan,” ujarnya.
Investasi NGO SGP diharapkan bisa mengatasi masalah sampah dan pengelolaan sampah di kota Bengkulu.
BACA JUGA:Apresiasi Setiap Karya Anak
Saat ini DLH tengah mempersiapkan persyaratan administrasi serta peralatan pendukung untuk aktifitas mesin tersebut.
“Bila dirupiahkan, nilai investasi mesin tersebut Rp 63,6 Miliar. Kita harus mempersiapkan beberapa fasilitas pendukung, diantaranya lahan seluas 4 hektare,” terangnya.
DLH memastikan dengan datangnya alat pengelolaan sampah tersebut tidak mengganggu mata pencaharian warga terutama yang banyak menggantungkan hidupnya dari mencari barang berharga dari sampah-sampah tersebut.