KORANRB.ID- Di Kabupaten Boven Digoel, Papua terdapat salah satu suku asli yang berdiam yaitu suku Muyu. Pada zaman dulu nenek moyang suku ini, tinggal didaerah sekitar sungai Muyu yang terletak di sebelah Timur Laut Merauke. Mereka menyebut dirinya dengan istilah kati, yang artinya “manusia yang sesungguhnya”.
BACA JUGA:Penghuni Tanah Papua dan Tradisi Uniknya Suku Dani, Suku yang Suka Berperang
Suku ini mendiami wilayah perbukitan dengan banyak batuan kerikil, dimana wilayah mereka dibagian timur berbatasan dengan negara Papua Nugini.
Dalam suku ini, keluarga merupakan unit sosial dan ekonomi yang paling penting. Suku ini mempunyai sistem kekerabatan berupa keluarga inti yang terdiri dari satu laki-laki dengan satu atau pun beberapa orang istri dan anaknya.
BACA JUGA:Suku Amungme Papua yang Terasing dari Tanahnya Sendiri, Begini Penjelasannya
Dalam persoalan berbagai bentuk kehidupan dan rumah tangga dan penguasaan tanah dan juga harta, suku ini menunjukkan peran penting keluarga inti.
Suku ini beserta keluarganya tinggal dirumah kayu dan atapnya terbuat dari daun nibung. Dalam kesehariannya untuk memenuhi makanan mereka melakukan dengan cara berburu, memelihara babi dan berkebun.
BACA JUGA:Sejarah dan Tradisi Suku Asmat, Punya Seni Mengukir yang Handal
Mereka mempercayai hal-hal yang bersifat mistis, dimana kekuatan mistis yang paling tinggi menciptakan hewan, tanaman dan sungai-sungai.
Selain hal tersebut, mereka juga percaya bahwa orang yang sudah mati, masih dapat mengadakan kontak dengan orang yang masih hidup.
BACA JUGA:Ini Daftar 5 Suku Terbesar di Papua, Punya Tardisi Unik
Berdasarkan ilmu pengetahuan yang mereka miliki, suku ini mengetahui tentang bilangan yang berbentuk alat bayar yang disebut Ot.
Ot ini biasanya digunakan sebagai mas kawin dan barang tukar didalam upacara pesta babi. Dalam pesta ini ot sebagai hadiah imbalan dari tamu-tamu yang datang.
BACA JUGA:Fakta Unik Keberadaan Suku Gaib di Indonesia,Punya Harta Melimpah dan Bikin Merinding
Alat pembayaran Ot berlaku untuk barang-barang hasil bumi maupun kapak dan panah yang diperjualbelikan. Dengan sistem ekonomi ini dapat memotivasi tindakan mereka. Dalam sistem barter, suku ini menjalin relasi, dimana dengan menjalin relasi mereka saling mempercayai satu sama lainnya.