Dalam suku Muyu ini, mereka mengatur dan meminimalkan perselisihan antar istri ketika dipoligami, hal ini disebabkan suku ini mengedepankan peran penting keluarga inti dari berbagai bentuk kehidupan, terutama persoalan rumah dan penguasaan tanah dan harta.
Apabila ada kerabat dari suku ini meninggal, maka kerabat yang lain segera diberitahu, walaupun jaraknya jauh.
BACA JUGA:Fakta Menarik Suku Buton, Punya Mata Biru yang Menawan Serta Benteng Terluas di Dunia
Kalau rumah kerabatnya tidak jauh, maka mereka akan datang untuk memberi penghormatan terakhir kepada almarhum, wanita-wanita diantara mereka akan ikut dalam ratapan.
Mereka melakukan ratapan dengan cara berteriak memanggil, setiap wanita menggunakan panggilannya sendiri, serta diikuti seruan sesuai panggilannya.
BACA JUGA:Suku Mandar, Sejarah, Budaya Hingga Keunggulannya di Lautan
Dengan cara seperti tersebut, menyatakan bahwa mereka memang bersungguh-sungguh menyatakan rasa duka, bahkan sampai berbulan-bulan sesudah penguburanpun mereka tetap mengenangnya.
Untuk menghindari tuduhan telah menyebabkan kematian kerabatnya, kerabat yang berada ditempat jauh, ikut menghadiri sebagai formalitas.
BACA JUGA:Tradisi Adu Kerbau Suku Toraja, Ikon Pariwisata Indonesia
Untuk kepengurusan jenazah orang yang meninggal, bermacam-macam yaitu dengan cara dikubur, dikeringkan dan dibungkus lalu dibiarkan kering dengan sendirinya. Untuk cara yang terakhir, biasanya jenazah diletakkan di atas rak dekat rumah.
Apabila yang meninggal merupakan kerabat dekat atau orang yang sangat dicintai dan mereka tidak tahan berpisah, maka mereka melakukan dengan cara pengeringa.
BACA JUGA:Suku Bugis, Karya Sastra Terpanjang di Dunia, Dikenal Taat Beribadah dan Tradisi Merantau
Adapun motivasi dalam pelaksanaan mengurus jenazah tersebut merupakan perlakuan tidak sekedar kecintaan mereka kepada almarhum atau almarhumah, tetapi juga adanya ketakutan kepada arwahnya.
Karena adanya kepercayaan, apabia arwahnya tidak puas, maka akan mengakibatkan adanya hal-hal buruk dalam usaha pemeliharaan babi dan perkebunan serta pada anak-anak.
BACA JUGA:Menilik 10 Suku di Pulau Sulawesi, Salah Satunya Suku Buton, Begini Sejarah dan Adat Uniknya
Penggunaan kekuatan supranatural dalam suku ini sangat efektif, terutama dalam hal pesta babi. Dimana penggunaannya mempunyai dua tujuan, pertama untuk memperoleh banyak ot dan yang kedua untuk memperoleh persediaan pangan yang mencukupi.