Dalam kehidupan perekonomian, berkebun memegang peranan penting bagi suku ini, walaupun tanaman pohon sagu telah tersebar di seluruh daerah Papua, tapi hasilnya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup terutama di daerah tinggi.
BACA JUGA:Menilik 5 Suku Asli Di Kepulauan Riau, Salah Satunya Suku Hutan, Beserta Keunikan Adat Istiadatnya
Selain tanaman pohon sagu, suku ini tetaplah membuat perkebunan sebagai salah satu cara untuk memperoleh pangan. Selain berkebun dan berburu, suku ini juga beternak, dimana dalam memelihara ternak merupakan tugas dari kaum wanita.
Dalam berburu, suku ini menggunakan kekuatan supranatural, dimana mereka berusaha memanfaatkan daya-daya supranatural tersebut untuk kepentingannya dalam setiap aktivitas berburu sehari-hari.
BACA JUGA:Menilik 5 Suku Asli Di Kepulauan Riau, Salah Satunya Suku Hutan, Beserta Keunikan Adat Istiadatnya
Dalam penggunaan kekuatan supranatural atas hasil perburuan, suku ini menyadari bahwa ia tergantung kepada komot.
Apabila komot turut menembakkan panahnya kearah para pemburu, maka sang pemburu akan menangkap binatang buruannya, apabila anak panah ditembakkan kearah lain, maka hasil tangkapannya baik akan terjadi, hal ini disebabkan komot adalah penguasa binatang liar.
BACA JUGA:Melihat Suku Laut, Salah Satu Suku Asli di Kepulauan Riau hingga Tradisi Uniknya
Dalam perburuan ini, selain menggunakan kekuatan supranatural, mereka menggunakan mantra-mantra atau menggunakan batu yang mempunyai khasiat khusus.
BACA JUGA:Keberadaan Suku Gaib di Indonesia, Salah Satunya Adalah Suku Paloh, Ada yang Bisa Terbang
Mata uang yang digunakan suku ini berfungsi sebagai alat tukar. Adapun jenis mata uang yang digunakan adalah kulit kerang dan gigi anjing, dimana kulit kerang dan gigi anjing merupakan kriteria mata uang suku Muyu yang pernah hidup pada zaman dahulu.(**)