SEMIDANG ALAS, KORANRB.ID - Pasca viralnya jembatan penghubung yang rusak dilewati para pelajar menuju sekolah di Desa Air Melancar, Kecamatan Semidang Alas, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma melalui Dinas PUPR Seluma mengaku akan segera bertindak. Dalam waktu dekat akan meninjau kondisi jembatan.
Menurut Kepala Dinas PUPR Seluma, M Saifullah, Dinas PUPR akan melakukan survei lapangan untuk memastikan kondisi jembatan. Jika memang kondisinya sudah tidak layak, rencananya jembatan tersebut akan direhab menggunakan dana operasional jembatan pada APBD Seluma.
"Akan segera kita survei, jika memungkinkan maka akan kita coba rehab menggunakan dana operasional jembatan," ujarnya.
BACA JUGA:Seleksi CASN dan Sekolah Kedinasan Dibuka Maret
Mirisnya kondisi jembatan tersebut membuat dunia pendidikan Kabupaten Seluma kembali menjadi sorotan, jembatan penghubung dari Desa Air Melancar menuju Desa Talang Durian Kecamatan Semidang Alas saat ini lantainya mulai lapuk dan membahayakan pelintas.
Jembatan ini biasanya digunakan sebagai jalan pintas bagi para pelajar dari Desa Air Melancar untuk pergi bersekolah di Desa Talang Durian yang jaraknya sekitar 3 kilometer.
Lantai jembatan yang sudah banyak yang bolong ini turut dibenarkan mantan Kades Air Melancar periode 2017-2023, Jahrin. Awalnya jembatan ini memang dibangun bertujuan untuk memperlancar akses perjalanan pelajar untuk menyebrangi Sungai Air Melancar.
Tahun 2019 Kodim 0425/Seluma juga sudah turut membantu membuatkan dua jembatan melalui karya bakti TNI. Namun karena cuaca dan usia, akhirnya lambat laun lantai jembatan mulai lapuk.
BACA JUGA:KM Sabuk Nusantara 52 Ditarget Februari Beroperasi
Terlebih lagi selain pelajar, jembatan ini juga kerap digunakan untuk akses kebun sawit yang menjadi mata pencaharian utama masyarakat setempat.
"Kalau sekarang dua jembatan tersebut lantainya sudah mulai lapuk, bahkan sudah ada beberapa mobil pengangkut sawit yang tersangkut," ujar Jahrin.
Jahrin juga mengaku bahwa pemerintah desa tidak bisa untuk menganggarkannya, lantaran jembatan tersebut merupakan aset Pemkab Seluma.
Warga desa berharap Pemkab Seluma dapat menanggapai keluhan masyarakat. Sesuai dengan salah satu program Bupati Seluma yakni Seluma Melayani, karena di dalam pointnya ada tiga hal mendasar yang diutamakan, yakni infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Karena jika jembatan ini rusak dan nantinya tidak bisa digunakan, maka pelajar akan semakin sulit bersekolah karena harus melewati Desa Pajar Bulan yang berjarak 30 kilometer.
BACA JUGA:Pilkada Bengkulu Selatan : Rival-Rival Petahana
"Kalau bisa diperbaiki menggunakan dana desa mungkin sudah dari dulu dianggarkan, namun ini aset Pemkab sehingga desa tidak memiliki hak untuk mengambil alih," jelas Jahrin.