Karena itu, kali ini, dia akan mencoba meraih hasil maksimal saat menghadapi Jepang sebagai pelatih timnas Indonesia.
’’Jelas Indonesia lebih lemah dari Jepang. Tapi, saya masih ingin mencoba yang terbaik dengan pemain-pemain saya. Yang jelas, saya tertarik untuk bertanding melawan Jepang,’’ tegas STY.
Mantan pelatih tim U-20 Korea Selatan itu sudah menganalisis cara bermain Jepang saat dikalahkan Iraq dengan skor 1-2.
Melihat pertandingan itu, STY menilai Jepang punya kelemahan yang bisa dieksplorasi.
’’Namun, yang pasti, cara bermain kami akan berbeda dengan Iraq. Saya sedang mempersiapkan diri dengan persiapan yang berbeda,’’ ucapnya.
Dalam 15 pertemuan terakhir kedua tim, Indonesia pernah lima kali mengalahkan Jepang.
Kemenangan terakhir didapat saat kedua tim bertemu pada 24 Februari 1981 dalam laga persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Saat itu, Indonesia mengalahkan Jepang dengan skor 2-0 lewat gol Bambang Nurdiansyah pada menit ke-42 dan Berty Tutuarima (49’).
Banur –sapaan akrab Bambang Nurdiansyah– mencetak gol melalui tendangan voli melengkung.
Sementara itu, Berty mengoyak gawang Jepang lewat sepakan keras kaki kiri. Kemenangan yang diraih pada 1981 itu bisa jadi inspirasi bagi Asnawi Mangkualam dkk malam nanti.
Sementara itu, pelatih Jepang Hajime Moriyasu sedang diterpa isu pemecatan setelah timnya kalah oleh Iraq. Bahkan, kabarnya Moriyasu dipastikan bakal kehilangan posisinya jika hari ini dipermalukan STY.
Artinya, jika ingin posisinya aman, Jepang harus bisa mengalahkan Indonesia.
Meski diterpa isu pemecatan, Moriyasu memilih tetap fokus pada pertandingan melawan Indonesia.
Mantan pemain Vegalta Sendai itu akan menjadikan laga kontra Indonesia sebagai titik balik kebangkitan setelah sebelumnya kalah oleh Iraq.
’’Kami kalah oleh Iraq pada pertandingan sebelumnya. Semua pemain sekarang fokus untuk pertandingan melawan Indonesia. Kami akan berjuang bersama. Dan, saya pikir, hasilnya akan baik besok (hari ini),’’ tegas Moriyasu. (**)