Akibat dari pergerakan ular naga disertai hujan yang deras itulah, maka sungai tersebut dinamakan dengan nama "Ayek Kegho" atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Sungai Air Keruh.
4. Tebat (Danau) Munting
Di Pasemah Air Keruh (Paiker) banyak sekali di jumpai tebat (danau) yang berada di dataran tinggi.
BACA JUGA:Kajari Kaur dan Dua Penyidik Hadir jadi Saksi Perkara OOJ, JPU Tunjukkan Bukti Chat WA
BACA JUGA:Sejarah, Kebudayaan dan Adat Istiadat Suku Betawi, Begini Kisah Awal Kemunculannya
Dimana tebat (danau) ini berupa cekungan yang menampung air air hujan ataupun sungai dari atas dan mengalirkan kembali pada sungai yang berada di dataran lebih rendah.
Tebat (danau) ini berada di wilayah perkebunan yang diberi nama (Tebat Munting) sesuai dengan nama danau yang ada di perkebunan warga tersebut.
BACA JUGA:Distribusi SPPT PBB-P2 Dikejar Maret
BACA JUGA:Sejarah dan Budaya Merantau Suku Madura, Kamu Sudah Tahu Belum?
Umumnya masyarakat penanam kopi di wilayah “Tebat Munting” tersebut.
Adanya mitos tentang Danau (Tebat) munting ini, dimana diceritakan oleh para orang tua zaman dulu, ada seekor ular raksasa yang menghuni danau tersebut.
Konon, ada salah seorang warga yang sempat melihat seekor ular raksasa, dimana ular tersebut dengan cepat meluncur dari atas perkebunan kopi warga, menuju ke Danau (Tebat) Munting.
BACA JUGA: Resmi! Ini Jadwal Pelantikan 6.896 KPPS Kota Bengkulu
BACA JUGA:Tradisi Unik Panggil Nama orang Tua Memakai Nama Anak, Hingga Asal-Usul Suku Baduy
Begitulah mitos yang ada di Desa Lawang Agung, Kecamatan Pasemah Air Keruh, Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan.
Kamu bisa mempercayai ataupun tidak tentang mitos tersebut, hal ini sesuai dengan kepercayaan kita masing-masing, hanya Allah yang lebih mengetahui kebenaran yang sesungguhnya.(**)