CURUP, KORANRB.ID – Kabupaten Rejang Lebong bakal minim pembangunan infrastruktur tahun mendatang. Hal itu disebabkan defisit anggaran yang cukup tinggi di RAPBD 2024 yang hampir mendekati angka Rp 149 miliar.
Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Kawasan Pemukiman (PUPRKP) Kabupaten Rejang Lebong dipaksa memutar otak untuk merancang perencanaan pembangunan tahun 2024. Apalagi tahun anggaran 2024 juga merupakan tahun politik, dimana ada 2 kali pesta demokrasi dilaksanakan yakni Pemilu di bulan Februari, dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di bulan November. Kalaupun ada dimungkinkan hanya skala prioritas saja, mengingat anggaran di 2024 sangatlah minim.
Diungkapkan Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPRKP Kabupaten Rejang Lebong, Roni Saputra, ST, sampai saat ini pihaknya belum bisa memastikan apakah 2024 mendatang masih tersedia anggaran untuk pekerjaan fisik atau tidak. Kalaupun masih tersedia, tentunya sudah melalui proses analisa skala prioritas yang disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang dimiliki.
BACA JUGA:Anggaran Perjalanan Dinas Membengkak, Rawan Disalahgunakan
"Kita akan membuat skala prioritasnya. 2024 mendatang, khususnya terkait pekerjaan fisik yang akan bergantung pada dana DAK, karena untuk APBD kita besar kemungkinan belum sanggup untuk memenuhi seluruh kegiatan fisik yang telah kita rencanakan sebelumnya," kata Roni.
Meski begitu, Roni mengaku ada beberapa pembangunan lanjutan yang perencanaannya sudah masuk dalam RAPBD 2024 yang saat ini tengah dibahas di tataran DPRD Kabupaten Rejang Lebong, diantaranya lanjutan pembangunan jalan Desa Rimbo Recap di Kecamatan Curup Selatan. Kemudian lanjutan pembangunan jalan Desa Lubuk Kembang Kecamatan Curup Utara yang tahun ini baru 5,5 km dibangun, dan masih menyisakan 5,7 km lagi yang belum dibangun.
“Untuk lanjutan jalan Desa Lubuk Kembang ini kita mengandalkan DAK, dan usulannya akan kita sampaikan ke kementerian setelah pekerjaan tahap pertama tahun ini tuntas dikerjakan. Tinggal lagi menunggu seperti apa hasil dari kementerian nantinya,” ungkap Roni.
BACA JUGA:Di Majelis Umum PBB, Mayoritas Negara Serukan Gencatan Senjata
Berikutnya juga akan ada lanjutan pembangunan jalan Kelurahan Talang Benih – Kelurahan Dwi Tunggal. Dimana pada tahun ini pembangunan awalnya hanya mulai dari Simpang Lebong hingga jalan di depan SMA Xaverius Curup. Kemudian pembangunan jalan di Desa Tabarenah Kecamatan Curup Utara sepanjang 1 km yang membutuhkan anggaran sedikitanya Rp1 miliar.
“Ada lagi lanjutan pembangunan jembatan di Dusun Palembang Kecik Desa Lubuk Alai di Kecamatan Sindang Beliti Ulu, yang tahun ini baru dibangun pondasinya saja. Terakhir ada lanjutan pembangunan UPT Kotapadang – Kotapadang Baru Kecamatan Kotapadang, dimana jalannya sepanjang 12 km yang tahun ini baru dibangun 900 meter saja,” tambah Roni.
Roni mengatakan, pihaknya masih tetap akan mengupayakan pembangunan beberapa pekerjaan fisik usulan masyarakat, tapi kembali lagi akan melihat keuangan yang tersedia serta skala prioritas pembangunannya. Dalam menentukan skala prioritas pembangunan, tidak bisa hanya dilakukan oleh pihaknya sendiri.
BACA JUGA:Rebut Suara, Bakal Capres dan Cawapres Terus Bergerilya
Namun perlu melalui tahapan yang panjang dalam pembahasan antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Rejang Lebong. "Skala prioritas nanti bisa terlihat dari hasil pembahasan TAPD dan Banggar yang dituangkan dalam APBD 2024 mendatang. Mudah-mudahan dengan anggaran yang minim, masih bisa untuk melakukan pembangunan fisik di Rejang Lebong," papar Roni.(sly)