KORANRB.ID - Satpol PP-Damkar Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) semakin geram, pemilik ternak di Kabupaten BS masih melepasliarkan ternak secara bebas di lingkungan masyarakat.
Akibatnya banyak tanaman warga yang rusak, seperti tanaman padi, jagung dan tumbuhan lainnya.
Oleh karena itu, jika ada masyarakat yang masih mengalami kerusakan tanaman pekarangan atau tanaman perkebunan akibat dimasuki hewan ternak, diminta segera melapor ke Satpol-PP dan Damkar BS. Laporan tersebut akan segera ditindaklanjuti.
"Ya, kami akan bergerak ke lokasi jika masyarakat menyampaikan laporan resmi. Sebab, permasalahan hewan ternak ini tidak akan selesai jika hanya operasi saja," tegas Kepala Satpol-PP dan Damkar BS, Erwin Muchsin, S.Sos.
BACA JUGA:Oknum Caleg DPRD Kota Bengkulu Diduga Libatkan Pelajar di Sekolah, Bisa Pidana Penjara dan Denda
Ia mengatakan petugas Satpol PP akan segera menangkap serta menyelidiki siapa pemilik ternak yang dilepasliarkan apabila masyarakat melapor.
Hal ini diungkapkan Erwin sebagai komitmen dan tanggungjawab Pemkab BS kepada masyarakat untuk mendukung ketertiban hewan ternak.
"Berulang kali kami sampaikan bahwa hewan ternak harus dikandangkan. Kalau lepas liar, itu sepenuhnya tanggung jawab pemilik ternak apabila hewan peliharaan mereka merusak tanaman orang lain," tegas Erwin.
Adapun sanksi bagi peternak yang dengan sengaja melepasliar hewan peliharaannya yakni tindak pidana ringan (Tipiring).
"Kalau hanya sebatas pembinaan, kami rasa masyarakat tidak akan terlalu memahami. Maka itu, perlu tindakan lebih tegas lagi. Kapan perlu, yang kedapatan langsung dilakukan tipiring sehingga bisa dipidana kurungan penjara mencapai 30 hari," pungkasnya.
BACA JUGA:Kuota Listrik Gratis 1.230 SR, Ini Kriteria Penerima dan Syaratnya
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten BS, Holman SE mengungkapkan, selama ini sudah banyak laporan masyarakat terkait hewan ternak yang berkeliaran.
Namun Pemkab BS dinilai belum tegas dan belum berani tegas.
Maka dari itu Holman berharap ada keseriusan dari Pemkab BS untuk menertibkan ternak di masyarakat. Dari pantauan, masih banyak ternak liar di jalan, dan lahan pertanian warga.
"Coba saja tegas, kami ingin lihat sejauh mana. Buktikan dengan masyarakat," ujar Holman.(tek).