“Kalau gepengnya berasal dari Kota, kita usulkan masuk ke DTKS, agar mereka dapat bantuan,” tutur Sahat.
Berbeda dengan gepeng yang memiliki KTP di luar Kota Bengkulu. Gepeng tersebut akan dikembalikan ke daerah asal mereka masing-masing.
“Ada yang kemarin gepeng dari Jambi kita kembalikan ke daerah asalnya,” ungkap Sahat.
BACA JUGA:Cek Kesiapan Pengaman Pemilu di Seluma, Kapolda Pastikan Netralitas Anggota
Sementara itu, Lisa Ayudi, warga Kelurahan Rawa Makmur mengeluhkan aktivitas gepeng yang melakukan kegiatan mengemis di beberapa titik di Kota Bengkulu. Ia mengeluhkan sikap dari gepeng yang sering terkesan memaksa.
“Parkir BIM setiap malam, malah kadang tangan mereka menghadap motor, persimpangan juga, lalu di Pantai Panjang, mereka mengemis tapi terkesan terlalu memaksa,” terang Lisa.
Lisa berharap ada langkah yang diambil oleh Pemkot untuk melakukan penangkapan gepeng tersebut.
“Setahu saya ada perdanya, dan harapannya bisa ditertibkan, karena meresahkan sekali,” tutupnya.
BACA JUGA:Gelar Simulasi Pemungutan Suara, Cegah Terjadi Penggelembungan Suara dan PSU
Diberitakan RB sebelumnya, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Bengkulu Sahat Marulitua Situmorang nyaris dilempar batu oleh beberapa Gelandangan dan Pengemis (Gepeng).
Bahkan dia sempat diajak berkelahi oleh gepeng itu. Peristiwa kurang mengenakkan tersebut dialami Kandinsos Kota Bengkulu, Minggu 28 Januari 2024.
Saat itu dia hendak memberikan sosialisasi pada gepeng di simpang empat SLB. Sahat Marulitua Situmo-rang mengatakan saat ini gepeng sudah tidak takut dengan petugas Dinsos yang akan melakukan teguran dan sosialisasi.
Diketahui, gepeng itu sudah terjaring penertiban beberapa waktu yang lalu. Dinsos menganggap, kegiatan sosialisasi sudah tidak ditanggapi lagi oleh gepeng.
BACA JUGA:Pemerintah Bahas Skema Pinjaman Mahasiswa untuk Berkuliah, Hat-hati Bisa Menimbulkan Masalah Ini
Sahat menceritakan kronologisnya saat dia akan diajak berkelahi oleh gepeng badut tersebut. Saat itu di persimpangan SLB saat Sahat melakukan kegiatan rutinnya melakukan patroli untuk memasti-kan gepeng tidak beroperasi di Kota Bengkulu.
Sahat menjelaskan hal tersebut wajar terjadi karena sampai saat ini, ia dan timnya melakukan sosialisasi kepada gepeng sering tidak didampingi oleh petugas dari Satpol PP untuk satuan pengamanan. Dinsos juga sudah beberapa kali menyampaikan secara lisan dengan Satpol-PP untuk melakukan penert-iban gepeng secara bersama.