KORANRB.ID - Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) akan datang ke Bengkulu, membahas tentang penyaluran insentif karbon.
Hal tersebut diinformasikan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Dirjen Pembendaharaan (DJPb) Provindi Bengkulu, Bayu Andy Prasetya pada Press Release Kinerja Pelaksanaan APBN sampai tanggal 31 Desember 2023. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Raflesia Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu, Selasa 30 Januari 2024.
"Saat ini sejumlah dana yang diperuntukan bagi Bengkulu melalui skema insentif karbon ini masih dalam tahap Proses. Sebagai informasi tidak lama lagi, pihak BPDLH akan hadir di Bengkulu untuk membahas mengenai penyaluran ini," ujar Bayu.
Sebelumnya, Provinsi Bengkulu sudah mendapatkan alokasi dana insentif karbon melalui skema Folu Net Sinc, sebesar Rp11 miliar. Dana insentif karbon ini didapatkan oleh Provinsi Bengkulu, atas kontribusi Bengkulu dalam penurunan efek gas rumah kaca.
BACA JUGA:Gepeng Makin Banyak! Bahkan Datang dari Luar Provinsi
"Pertama, mengenai dana Rp11 miliar dari insentif Folu Net Sinc, dari pengurangan emisi gas rumah kaca. Penyalurannya menggunakan lembaga perentara (Lemtara) atau Non Governmental Organization (NGO)," katanya.
Sementara itu, mengenai Lemtara yang akan menjadi lembaga penyalur dana tersebut, saat masih sedang dilakukan skrining oleh BPDLH.
Artinya, penyaluran tersebut belum dilakukan karena memang dalam tahap pemilihan NGO.
BACA JUGA:Kinerja OPD Dievaluasi, Pj Walikota Bengkulu Minta Ini ke ASN
"BPDLH masih melakukan skrining terhadap NGO yang akan menyalurkan ini. Artinya masih berproses," ujar Bayu.
Selanjutnya, untuk insentif karbon kedua yakni melalui skema RED+ atau melalui proposal yang diajukan oelh Pemda Provinsi Bengkulu, senilai Rp20 Miliar. Penyaluran dana tersebut didapat dari kontribusi Bengkulu dalam hutan dan lainnya.
"Seperti diketahui, hampir 46 persen wilayah Provinsi Bengkulu ini adalah hutan. Namun, yang lainnya juga dihitung, seperti lahan pertaniannya, pantainya dan lain-lain," katanya.
BACA JUGA:12 Pejabat Seluma Ikuti Job Fit, Sinyal Mutasi Eselon II?
Penyaluran dana ini amsih dalam proses di pusat. Kemungkinan, dikatakan Bayu dana yang akan keluar nanti dari total pengajuan Pemda Bengkulu sebesar Rp20 miliar tersbeut bisa saja bertambah. Namun, juga bisa berkurang.
"Ini juga masih dalam proses pusat. Jadi kita tunggu saja. Insya Allah, dua-duanya ini bisa sesegeranya cair," ujarnya.