Meski begitu, ditambahkan Dempo masyarakat harusnya tidak dibohongi.
Seperti halnya pernyataan gratis, namun ternyata meminta bayaran.
Begitu pula dibidnag pekerjaan yang diumumkan, meskipun tingkat pengangguran di Bengkulu menurun.
Namun, pengangguran masih cukup banyak di Bengkulu.
"Rakyat sebenarnya tidak butuh dibuka pekerjaan tetapi ditingkatkan skillnya.
Karena dengan skill yang dimiliki, masyarakat bisa mendapatkan pekerjaan apapun yang mereka inginkan sesuai kemampuan yang dimiliki," ujar Dempo.
Sementara Pemerintah bertugas mengatur regulasi, memberikan kemudahan informasi dengan berlandaskan keadilan dan kesetaraan.
Di sisi lain, masyarakat juga membutuhkan orang cerdas yang mewakili mereka
Kerena menurutnya DPRD merupakan tempat untuk merancang usulan masyarakat menjadi program sehingga butuh wakil yang mengerti tugas, pokok dan fungsi (tupoksi).
BACA JUGA:Unihaz Kukuhkan Yulfiperius Sebagai Guru Besar Pertama Yayasan di Bengkulu
BACA JUGA:Tahun 2024 Retribusi KIR Ditiadakan, Ini Alasannya
“Butuh anggota dewan yang bisa berbicara di Parlemen, karena masyarakat kesal dengan wakil yang hanya diam. Ini harus dirubah budayanya,” ujarnya.
Dalam kegiatan rese rersebut, Dempo juga memberikan bantuan ribuan bibit jambu crystal kepada warga Kota Bengkulu yang menjadi Daerah Pemilihan (Dapil) dirinya.
Dikatakan Dempo, pembagian bibit jambu crystal tersebut salah satu upaya menumbuhkan budaya suka bertanam dan menjaga lingkungan bagi masyarakat.
Dan pembagian ini masih tahap awal sebelum nantinya akan dilakukan juga di setiap kabupaten di wilayah Bengkulu.
"Di Kota Bengkulu masih tahap awal dan kita membudayakan satu rumah minimal menanam pohon," ujar Dempo.