Gorengan Cukup Menggugah Selera, Tapi Waspada 5 Resiko Bagi Tubuh

Senin 05 Feb 2024 - 11:22 WIB
Reporter : Abdi Latul Fatwa
Editor : Patris Muwardi

Konsumsi berlebihan makanan gorengan yang tinggi lemak dan kalori dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan berkontribusi pada masalah obesitas. 

Obesitas, pada gilirannya, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan gangguan kesehatan lainnya.

Obesitas adalah kondisi medis yang ditandai oleh penimbunan lemak tubuh yang berlebihan, sehingga menyebabkan peningkatan berat badan secara signifikan. 

Pengertian obesitas tidak hanya berkaitan dengan penampilan fisik, tetapi juga melibatkan evaluasi berat badan berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) untuk memahami sejauh mana tingkat kelebihan berat badan.

Pada umumnya, obesitas terjadi ketika asupan kalori yang dikonsumsi lebih besar daripada yang dibakar oleh tubuh melalui aktivitas fisik dan metabolisme basal. 

Faktor genetik, gaya hidup, pola makan, dan lingkungan dapat memainkan peran dalam perkembangan obesitas.

BACA JUGA:Lezat! Ini 4 Olahan Tempoyak Beserta Resepnya

Obesitas merupakan masalah kesehatan global yang signifikan dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, termasuk diabetes tipe 2.

Seperti, penyakit jantung, hipertensi, gangguan pernapasan, serta masalah sendi dan tulang. 

Pemahaman akan pengertian obesitas penting untuk mendorong kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga berat badan yang sehat dan menerapkan gaya hidup yang seimbang.

2. Penyakit Jantung

Lemak jenuh dan trans yang tinggi dalam makanan gorengan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan penyumbatan pembuluh darah.

Penyakit jantung merujuk pada sejumlah kondisi yang memengaruhi kesehatan jantung dan pembuluh darah. 

Salah satu bentuk paling umum adalah penyakit arteri koroner, yang terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke jantung mengalami penyempitan atau penyumbatan, menghambat aliran darah dan oksigen ke otot jantung.

Faktor risiko penyakit jantung melibatkan gaya hidup dan genetika. Beberapa faktor risiko yang dapat dikelola meliputi merokok, kebiasaan makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, dan tingkat kolesterol yang tidak seimbang.

Gejala penyakit jantung dapat bervariasi, termasuk nyeri dada, sesak napas, kelelahan yang tidak wajar, dan detak jantung tidak teratur. Penting untuk mendeteksi dan mengelola faktor risiko serta menjalani pemeriksaan kesehatan rutin untuk mencegah atau mengatasi penyakit jantung.

Kategori :