Sementara itu, untuk perawatan yang diberikan berupa konseling hingga terapi serius.
"Khusus untuk konsling, RSJK memiliki 4 orang dokter psikolog dan psikiater.
Nantinya, 4 dokter dan psikiater ini lah yang akan melayani bagi yang ingin melakukan konsultasi terkait dengan kesehatan jika para caleg," imbuhnya.
Dengan begitu, ia berharap para caleg ini nantinya bisa, teratasi mentalnya dengan berkonsultasi ke RSKJ.
BACA JUGA:Ekspor Bengkulu Naik 134,13 Persen, Ini Negara Tujuan Ekspor Bengkulu
"Untuk yang akut, kita layani dengan rawat jalan dulu," kata Jasmen.
Lebih lanjut, ia menyebutkan ada saja caleg gagal yang melakukan konsultasi.
Meskipun tidak hapal jumlah caleg yang berobat ke RSJK pada pemilu tahun 2019 lalu, namun Jasmen memperkirakan jumlahnya meningkat dari pemilu sebelumnya.
"Ya memang seperti biasa pasti ada dan pasti ada peningkatan sedikit," ujarnya.
BACA JUGA:Sesalkan Guru BK, Murid Korban Penca**lan Ayah
Untuk keluhan para caleg yang gagal bertarung ini awalnya biasanya adalah perasaan cemas, panik dan juga gangguan emosi.
Dokter psikolog nantinya akan melayani konseling para pasien yang datang.
"Mudah mudahan mereka hanya konsultasi dan kita lakukan rawat jalan saja karena karena masih baru," tutupnya.
Sementara itu, sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu mengumumkan bahwa sebanyak 9.197 Daftar Pemilih Tetap (DPT) disabilitas.
BACA JUGA: Anies Tularkan Semangat Perubahan, Prabowo Rayakan HUT Gerindra, Ganjar Janji Optimalkan SDM-SDA
Komisioner KPU Provinsi Bengkulu Sarjan effendi yang menyatakan bahwa pihaknya telah berkomitmen untuk memberikan akses yang lebih baik bagi pemilih disabilitas.