"Harapan kita bangsa indonesia ini bangsa yang besar, tapi karena kelakuan para penyelenggara seperti ini kita seperti sekarang, kalo kita perbaiki pola prilaku para penyelenggara insyaallah kita menjadi bangsa yang besar, itu yang kita inginkan," sampai Herlambang.
Herlambang menegaskan pentingnya netralitas institusi keamanan dan pemerintahan dalam proses pemilihan umum (Pemilu). Herlambang menyoroti peran APH baik TNI, Polri maupun BIN, maupun ASN, serta mendesak agar mereka menjaga netralitas selama proses pemilihan.
"Netralitas institusi keamanan dan pemerintahan sangat krusial untuk memastikan integritas dan keadilan dalam pelaksanaan pemilu. Saya mengajak TNI, Polri, BIN, dan ASN untuk tidak terlibat dalam kepentingan politik praktis, melainkan tetap fokus pada tugas pokok dan fungsi mereka demi kestabilan negara,” tegas Herlambang.
Herlambang juga menekankan perlunya penyelenggaraan pemilu yang transparan dan bebas dari intervensi politik.
Dia menyebutkan bahwa keterlibatan lembaga-lembaga tersebut dalam politik dapat merusak kepercayaan publik dan mempengaruhi hasil pemilu secara tidak adil.
“Kita harus terbebas dari segala intervensi politik dalam pemilu, lembaga yang tidak netral dapat merusak domokrasi bangsa,” ucap Herlambang.
Herlambang ini muncul dalam konteks menjelang pelaksanaan Pemilu 2024, di mana isu netralitas dan keamanan pemilu menjadi perhatian utama.
Para pemangku kepentingan diharapkan mendengarkan seruan dari akademisi dan memastikan jalannya pemilu yang adil, demokratis, dan bebas dari campur tangan pihak-pihak yang tidak seharusnya.
“Kita harap para pemangku kebijakan dapat mendengarkan seruan ini, untuk dapat memastikan jalan pemilu yang luber,” harap Herlambang. (**)